"Solar di Kandanghaur (Indramayu) sampai Subang tidak ada, keluhan dari pengusaha heller," ujar tokoh pemuda dari Kandanghaur, Sahali SH, Sabtu (20/4/13).
Ia menilai, kelangkaan ini akibat kabar adanya rencana pemerintah menaikan harga BBM yang tidak diimbangi dengan upaya kontrol terhadap kelangkaan solar sebelum keputusan kenaikan BBM.
"Hal ini kerap terjadi ketika perencanaan kenaikan BBM mulai mencuat di permukaan. Masyarakat sangat dirugikan akibat kelangkaan ini, aparatur penegak hukum juga harus ekstra ketat dalam menyelidiki kelangkaan BBM sebelum keputusan ini. Karena tidak menutup kemungkinan terjadi penimbunan yang tersistemik," papar aktivis yang dicalonkan di Pileg 2014 itu.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah terkait (pemerintah Indramayu), diminta tanggap dalam menghadapi terjadinya kelangkaan BBM, khususnya jenis Solar, pasalnya Indramayu merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya bergantung pada solar.
"Pemerintah daerah harus tanggap terhadap persoalan kelangkaan solar ini. Mengingat Indramayu masyarakatnya banyak yang bergantung pada BBM, seperti petani pengusaha heller, Nelayan, Home industri dan yang lainnya. Sehingga tidak ada alasan lagi bahwa Pemda harus segera melakukan tindakan nyata untuk mengantisipasi dampak lain persoalan kelangkaan BBM ini," pungkas Sahali.
Diketahui, saat ini Pemerintah masih membahas rencana menaikkan harga BBM bersubsidi dengan cara menerapkan dua jenis harga yang berbeda. Untuk sepeda motor dan angkutan umum, Premium akan tetap menggunakan harga Rp 4.500 per liter, sementara untuk mobil pribadi dipatok harga Rp 6.500 per liter.
Namun, kapan BBM ini mulai dinaikan?, menurut Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Jero Wacik mengatakan, Presiden SBY yang akan menentukan waktunya kapan BBM akan dinaikan.