Panen perdana bibit MSP tersebut dilaksanakan di desa Luwung Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin (21/4). Dihadiri oleh Pembina bibit MSP, Ono Surono; Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Effendi; Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon; Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiono; dan beberapa tokoh lainnya.
"Iya, panen kemarin membuktikan bahwa program MSP ini untuk menciptakan kedaulatan pangan di Indonesia. PDIP khawatir tiap tahun tidak ada peningkatan petani, apalagi ditambah kebijakan pemerintah yang setiap tahun selalu mengaimpor beras dari negara tetangga," ujar Pembina bibit MSP, Ono Surono, Selasa (23/4/13).
Ia memaparkan, program yang diusulkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini, sebagai terobosan baru mengingat banyaknya alih fungsi lahan pertanian. Sehingga kedaulatan pangan akan tercipta dan bisa melepaskan ketergantungan dari pihak asing.
Bibit MSP ini, lanjutnya, selain umur tanam yang cepat juga dapat menghasilkan produksi yang jauh lebih banyak dibanding bibit pada umumnya, pasalnya sejak penebaran benih sampai pada penggunakan pupuk akan lebih cepat dan irit, sehingga modal produksi petani kecil dan kesuburan tanah akan terjaga. Selain itu, bibit ini juga tahan dengan segala cuaca dan mampu beradaptasi dengan kondisi lahan apapun.
"Untuk satu hektare hanya butuh 8 kg bibit MSP. Tidak membutuhkan banyak pupuk, perhektare hanya 3,5 kwintal pupuk kimia. Untuk persemaian hanya 15 hari dan bisa dipanen setelah 90 hari setelah tanam," jelas Ono yang dicalonkan di DPR RI pada Pemilu 2014 itu.
Dengan proses penanaman seperti itu, katanya, petani setidaknya akan meningkatkan produktivitas sekitar 20 persen. "di Garut kita punya catatan rekor, bibit MSP ini mampu menghasilkan 14 ton per hektare," paparnya.
Sementara, menurut Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Effendi mengatakan, pihaknya mendukung penuh dengan adanya program MSP ini. Pasalnya, selain untuk mensejahterakan petani juga sebagai upaya untuk melepaskan diri dari ketergantungan impor beras.
"Padi MSP ini diakui produktivitasnya cukup tinggi, selain umurnya pendek juga tahan terhadap penyakit," katanya saat menghadiri panen kemarin.