Hal itu diungkapkan oleh salah satu aktivis yang mencalonkan diri di Pileg 2014, Afif Rahman SH, dalam agenda konsolidasi pemenangan menuju 3 besar Pemilu 2014 DPD PKS Indramayu, Minggu (28/4/13). Caleg PKS untuk DPRD Indramayu pada Dapil III ini, menjawab kritis pertanyaan crew cuplik.com terkait kesiapannya bertarung di Pileg 2014.
"Perjuangan saya tentu lebih berat dibandingkan dengan caleg-caleg lain yang punya banyak uang. Dan saya mungkin tak akan bagi-bagi uang atau sembako sebab strategi saya adalah memperbanyak silaturahmi dan mengajak masyarakat untuk memahami arti penting perubahan," kata Afif.
Afif berharap agar para caleg pro perubahan pun melakukan hal yang sama, yaitu mewartakan kepada masyarakat tentang betapa politik uang adalah salah satu penyebab kesengsaraan rakyat.
"Politik uang berarti seorang caleg membeli suara rakyat. Dan karena telah merasa membeli, tentu caleg tersebut takkan mungkin ingat lagi kepada rakyat yang telah memilihnya. Makanya, caleg semacam itu hanya akan berpikir tentang bagaimana mengembalikan modal awal yang telah dia gunakan, dan selanjutnya, memperkaya diri. Ini fakta," kata Afif
Selain soal politik uang, Afif pun menyinggung bahaya lain yang akan menghadang rakyat karena keterlibatan PNS dalam politik.
"Saya sudah sampaikan kepada semua teman-teman agar segera melaporkan PNS yang terlibat dalam politik praktis sampai ke tingkatan pidana dan mengawal kasusnya agar PNS tersebut bisa jera. Penjara adalah tempat yang pas buat PNS yang memilih terlibat ke dalam politik praktis ketimbang melakukan pelayanan publik yang merupakan kewajibannya," pungkas Afif.
Diketahui, bukan hanya dari PKS, beberapa partai lain seperti PDI Perjuangan di Indramayu juga banyak merekrut para aktivis di Pemilu 2014.