"Pengalaman mengajarkan bahwa kenaikan harga barang dan tarif jasa yang dipicu oleh kenaikan harga BBM amat menyengsarakan masyarakat berpenghasilan pas-pasan dan warga miskin. Terkadang, lonjakan harga begitu liar dan spekulatif," ujar Anggota DPR RI dari fraksi Golkar, Bambang Soesatyo, Minggu (28/4/13).
Menurutnya, pemerintah harus memfokuskan pada kemungkinan melonjaknya harga kebutuhan pokok seperti sembako dan tarif angkutan umum. Pasalnya, cepat atau lambat, pasar akan merespons harga baru BBM bersubsidi dengan menaikkan harga kebutuhan pokok, mulai dari beras, sayur mayur hingga daging dan ikan. Harga dinaikan karena alasan naiknya ongkos distribusi.
"Saya berharap pemerintah tidak lepas tangan. Karena itu, pemerintah harus sigap dengan menyiapkan program jangka pendek untuk merespons kemungkinan itu. Misalnya, menyiapkan operasi pasar," tegas Anggota Komisi III itu.
Ia menambahkan, lonjakan harga secara beruntun kemungkinan terjadi. Sebab, selain dipicu faktor kenaikan harga BBM bersubsidi, dalam waktu dekat ini, faktor persiapan menyongsong hari raya Idul Fitri pada Agustus 2013 mendatang bakal menjadi sentimen lain yang akan mendorong kenaikan harga kebutuhan pokok.
Untuk itu, ia menegaskan, agar kesigapan pemerintah dalam mengawasi dan menata tarif angkutan umum secepatnya direncanakan.
"Ada baiknya proposal kenaikan harga BBM bersubsidi dan proposal operasi pasar serta penataan tarif baru angkutan umum disiapkan dan diumumkan bersamaan waktunya. Dengan cara seperti ini, tindakan spekulatif yang berpotensi merugikan masyarakat bisa diperkecil," pungkasnya.