"GANTI diharapkan dapat memberikan solusi atau jalan terhadap masalah yang selalu dihadapi oleh nelayan dan petani. Sektor produksi, pengolahan, pemasaran dan peluang-peluang peningkatan sektor perikanan atau kelautan dan pertanian yang mengarah pada terwujudnya kedaulatan pangan di Indonesia," ujar Ketua KPL (Koperasi Perikanan Laut) Mina Sumitra Indramayu, Ono Surono, Senin (29/4/13).
Kader PDIP yang akan maju di Pileg DPR RI 2014 itu mengharapkan, GANTI harus menjadi organisasi rill dan wadah bagi nelayan dan petani. Untuk itu, Ono yang juga sebagai Pembina bibit Padi MSP ini menegaskan, yang harus menjadi perhatian GANTI adalah menginventaris masalah dan membuat solusi atau pemecahan masalah.
"Nantinya akan menjadi sebuah perjuangan untuk ditawarkan kepada pemerintah berupa program di bidang perikanan/kelautan dan pertanian," jelas Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Jabar itu.
Ono menambahkan, GANTI sebagai organisasi nasional, tentunya harus diisi oleh komposisi struktur pengurus yang berasal dari para ahli, pelaku di bidang Perikanan/Kelauatan/Pertanian serta komponen yang dapat menjadi jembatan dengan pemerintah yaitu Anggota Legislatif pada setiap tingkatan.
"Dengan GANTI yang Ketua Umumnya adalah Prof Ir Rokhmin Dahuri, maka tidak akan diragukan lagi kapasitas atau dedikasi dan kepeduliannya terhadap sektor perikanan atau kelautan dan Pertanian, karena beliau pernah menjadi Menteri Kelauatan dan Perikanan dan merupakan anak nelayan dari Desa Gebang Kabuaten Cirebon," tutup Ono yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Diketahi, GANTI (Gerakan Nelayan Tani Indonesia) di deklarasikan pada Hari Sabtu 13 April 2013 di Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara. Dihadiri langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Diawali oleh Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan tentang Pembentukan Organisasi GANTI sekaligus memberikan tugas kepada Prof. Ir.Rokhmin Dahuri sebagai ketua umum.
GANTI sebagai organisasi sayap PDI Perjuangan dibentuk untuk menyejahterakan kaum nelayan dan petani di Indonesia.