Berikut komentar mereka:
Wahid Hasyim, tokoh masyarakat: Usut tuntas oknum PP (Pemuda Pancasila: Red). Ketua PP Indramayu harus minta maaf secara lisan dan tulisan atas kejadian tragedi May Day.
Agung Mardiyanto, tokoh pesantren: Arogansi, titik!
Ono Surono, tokoh masyarakat: Satu pertanda bahwa mereka sudah siap untuk berkonflik dengan rakyat. Tindakan mereka harus disikapi dan ditindaklanjuti secara hukum dan politik
M. Solihin, Bupati LIRA: Lira mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum PP terhadap buruh, dan Kami minta Kapolres Indramayu segera bertindak tegas untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan sampai aktor intelektualnya. Karena kalau tidak segera ditindak akan mengancam kebebasan berekspresi dalam pembangunan demokrasi.
Sukidin, tokoh masyarakat: Konon PP sebagai pengaman tanpa ijin untuk mengamankan siapa dan disuruh siapa? Itu jelas salah. Tapi kalau KASBI memang dalam posisi yang benar sebab dalam kondisi memperingati hari buruh sedunia 1 Mei dan telah memberitahukan rencana aksinya ke pihak aparat Kepolisian.
Hata, Sekda LIRA: Penyerangan oleh siapapun terhadap siapapun juga tidak dibenarkan. Apalagi terhadap orang-orang yang sedang menyampaikan aspirasi. Ini jelas sebuah pelanggaran. Ini menunjukkan buruknya sistem di Indramayu, termasuk keamanan. Apakah pihak berwenang tidak mampu, sehingga membiarkan institusi yang tak punya ijin pengamanan melakukan tugas pengamanan? Pendapat saya, Pemda Indramayu telah melecehkan institusi pengamanan yang ada dan itu adalah melanggar hukum. Bagaimana mungkin masyarakat mau percaya pada pihak keamanan jika Pemda sendiri tidak?
Nasirudin: Dengan mengadu domba PP dengan buruh, sudah jelas pemerintah anti demokrasi.
Kholik, tokoh pemuda: Berasal dari manakah Pemuda Pancasila ini sehingga mereka begitu dilindungi? Pada aksi kemarin itu sebenarnya antara PP dan buruh di tengahnya ada aparat TNI-Polri sebagai pembatas, tapi mengapa PP dapat merangsek dengan mudah ke dalam barisan buruh. Ada apa dengan semua ini?
Oushj Dialambaqa, Direktur PKSPD: PKSPD mengutuk keras tindakan brutal dan premanisme yang dilakukan oleh PP terhadap buruh. PP berkedok aksi damai seolah-olah peduli padahal untuk menghabisi buruh. Itu tindakan pengecut, dimana kemudian Polisi terlena dengan kedok PP dengan aksi damai. Maka Polres harus mampu menguak pelaku kasus PP melakukan penyerangan dan pemukulan tersebut. Jika Polres tak bisa mengungkap siapa pelaku tersebut maka bagaimana publik masih percaya dengan kinerja Polres Indramayu. Publik tahu PP, tapi justru Polisi lebih tahu betul siapa dan bagaimana PP