Lebih unik lagi, pistol ini bisa dibuat oleh siapapun. Defense Distributed, perusahaan yang membuat pistol tersebut, sudah mengunggah desain pistol tersebut di internet. Ini berarti untuk membuat pistol tersebut, si pembuat wajib memiliki akses ke printer 3D. Sebagai catatan, di situs jual beli ebay, printer 3D ini harganya sekitar USD 10,000 yang jika dirupiahkan bisa mencapai IDR 97 juta. Sedangkan, produksi pistol itu sendiri membutuhkan anggaran USD 1,000 atau sekitar IDR 9,5 juta.
Tentu saja banyak orang khawatir jika teknologi ini jatuh ke orang yang salah. Bisa jadi, orang-orang jahat memiliki keinginan untuk memproduksi senjata serupa, dimana pabriknya hanya berada di garasi mobil. Lebih mengkhawatirkan lagi, karena bahannya dari plastik, pistol ini tak bisa dideteksi oleh pendeteksi metal.
Namun Cody Wilson, pembuat The Liberator, berpendapat lain. Sebagaimana dimuat dalam ibTimes pada Selasa (05/07/13), Wilson berujar bahwa pistol rancangannya ini memudahkan orang untuk akses terhadap senjata api.
"Dilarang atau tidak desain saya ini, tentu saja tak berpengaruh pada tingkat kriminalitas yang terjadi. Membuat pistol plastik ini merupakan hak asasi setiap orang," ungkap Wilson.
Apakah kejahatan akan semakin meningkat dengan desain pistol itu? Waktu yang akan membuktikannya.