Sebelumnya, pada kesepakatan kemarin (10/5) sekitar pukul 10.30 WIB antara manajemen PT Pertamina melalui pihak Vendor (Juru Bayar) dan Serikat Buruh Mitra Kerja (SBMK) Indramayu. Dalam hal ini manajamen Pertamina diwakili Rendra sebagai manajer umum, dari Juru bayar diwakili oleh Iwan Airlangga, sementara pihak buruh sendiri diwakili oleh Ketua SBMK RU-VI Balongan, Iwan Setiawan.
Dalam mediasi tersebut diperoleh kesepakatan bahwa semua kekurangan gaji dan uang lembur, tunjangan atas upah pokok, dan tanggungan bulan kemarin, akan dibayarkan paling lambat malam tadi pukul 00.00 WIB.
Tapi pada kenyataannya, sampai jam 00.00 WIB, pihak Juru Bayar (Vendor) PT Pertamina belum juga membayarkan uang kekurangan tersebut sehingga terjadilah suasana mencekam di lingkungan PT Pertamina RU-VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Kesal dengan itu, SBMK melakukan aksi sweeping sekitar pukul 00.30 WIB Sabtu dinihari. Terlihat di gate satu PT Pertamina RU-VI Balongan tampak mencekam terlihat sekelompok orang sekitar 50-an dari SBMK berkumpul, sweeping dilakukan terhadap buruh-buruh lain yang melakukan kerja pada shift malam.
"Ini semua sebagai bentuk dari perlawanan kaum buruh yang selama ini Pertamina telah membuat suatu sistem yang betul-betul tidak memihak pada kaum buruh, juga menjaga agar solidaritas buruh tetap terjaga, dan ini juga menunjukan pada kaum buruh masih solid dan bersatu dalam satu tekad dan tindakan," ujar Ketua SBMK, Iwan Setiawan kepada cuplik.com, Sabtu (11/5/13).
Menurutnya, aksi sweeping ini guna untuk kembali mengajak para buruh melakukan aksi mogok sampai tuntutannya dipenuhi.
"Ini adalah hak kami," tegasnya.
Beberapa saat sebelum adanya aksi sweeping, sempat ricuh karena dipicu oleh dua orang berinisial Y dan S, secara spontan bilang ke teman-teman buruhnya "udahlah pecatin aja buruh ini".
Mendengar ucapan provokasi tersebut, beberapa buruh tidak terima, sehingga kedua orang ini sempat dipukuli, beruntung dilerai oleh security Pertamina, akhirnya keributan teratasi.