Rute aksi dimulai dari Sport Center langsung menuju gedung DPRD Indramayu sekitar Pukul 11.00 WIB. Satu jam berorasi lalu beberapa perwakilan petani yang dipimpin langsung oleh Sekjen STI, Abdul Rojak melakukan dialog dengan Komisi B DPRD Indramayu.
"Kaum tani.. soko guru pembebasan.." Gemuruh suara para petani menghiasi sekitar gedung DPRD.
Sekjen STI, Abdul Rojak dalam orasinya mengungkapkan, Indramayu merupakan daerah agraris. Sehingga pihaknya mendesak agar pemerintah jangan malu-malu menyebut bahwa Inramayu adalah kawasan petani.
"STI akan berusaha ngotot bahwa Indramayu adalah wilayah agraris. Kita mendesak Indramayu, dalam pembangunannya ke depan harus diarahkan ke petani," kata Rojak lantang.
Ia menjelaskan, di Indramayu sendiri ada dua macam petani, yakni petani kaya dan petani miskin.
"Petani miskin itu tak bertanah atau buruh tani," jelasnya.
Oleh karenanya ia menegaskan pihaknya akan terus menuntut instansi terkait agar selalu memperhatikan nasib petani.
"Apapun yang terjadi kita terus menuntut pemerintah indramayu untuk kepentingan pertanian. Bangun industri pertanian, industri kerakyatan di pelosok-pelosok. Ketimbang duit Indramayu dihambur-hamburkan oleh koruptor yang tidak jelas," tegasnya.
"Aksi ini hanya pemanasan, nanti kita akan datang lagi lebih banyak massa lagi, kita menunggu," imbuhnya.
Sebelumnya, rencana awal massa akan menuju Perhutani, namun dengan alasan keamanan, akhirnya aksi difokuskan di satu titik.