Hal itu disampaikan oleh pengamat Sosial dan Politik Cirebon, Jamaluddin Mohammad, Selasa (28/5/13).
Diketahui lima calon yang disiapkan adalah: Djakaria Mahmud, Sunjaya, Heviana, dan H Tarmadi. Saat ini masih menunggu dari DPP PDIP, siapa calon yang akan direkomendasikan.
"Munculnya Djakaria Mahmud yang dipasang dengan Gotas (Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon), mengindikasikan adanya krisis kader di tubuh partai berlambang kepala banteng ini," ujar Jamaluddin.
Menurutnya, Gotas (Panggilan akrab H Tasia Somadi al-Gotasi) sebagai ketua partai yang sudah menjabat dua periode, dinilai tidak percaya diri mencalonkan sebagai calon Bupati Cirebon.
"Justru ia memasang orang yang bukan kader (Djakaria Mahmud -red) untuk dipasang sebagai calon Bupati, sementara dia sendiri posisinya sebagai calon wakil," jelasnya.
Ia memaparkan, PDI Perjuangan di Cirebon makin tampak terkena krisis kader, "Terbukti dengan munculnya bacalon bukan kader yang berbondong-bondong meminjam kendaraan partai ini, misalnya Sunjaya dan Heviana," paparnya.
Namun, lanjutnya, tampilnya Haji Tarmadi merupakan penyelamat PDIP, pasalnya HT merupakan seorang kader muda PDIP yang potensial.
"Haji Tarmadi Setidaknya mematahkan anggapan partai pimpinan Megawati Soekarno Putri ini kekurangan kader. Haji Tarmadi muncul dari bawah dan sekarang menjabat sebagai anggota DPRD dari PDIP Kabupaten Cirebon. Tarmadi memiliki basis massa dan akar pijakan lokal yang kuat," jelasnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, dari lima calon dari PDIP yang sudah mendaftar seperti H. Tasia Somadi al-Gotasi (Wakil), H. Tarmadi, Sunjaya, Djakariya Mahmud, dan Heviana, merupakan calon-calon yang tak potensial selain H Tarmadi. Pasalnya calon lain mempunyai cidera politik.
"Gotas lumayan populer. Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon ini sayangnya masih tersandung kasus ijazah palsu yang sampai sekarang statusnya masih menggantung," ungkapnya.
Sedangkan Sunjaya, lanjutnya, meski terhitung agak populer karena tahun sebelumnya pernah mencalonkan diri dari partai lain,
"Sayangnya bukan kader PDIP. Sehingga kemungkinan mendapat rekomendasi sangat kecil. Nasib yang sama akan dialami Djakariya Mahmud dan Heviana. Keduanya adalah "penumpang gelap" di partai moncong putih ini," tegasnya.
Oleh karenanya, dari analisis di atas, Jamaluddin yang juga aktif di NU ini menyimpulkan, bahwa PDIP seharusnya sudah bisa meraba siapa orang yang akan direkomendasikan maju di Pilbup Cirebon 2013 mendatang.
"Yang kelihatan punya potensi besar mendapat rekomendasi PDIP adalah H. Tarmadi. Di samping sebagai kader muda yang sekarang menjabat anggota DPRD, Tarmadi memiliki basis masa kuat di Cirebon Timur. Selain anggota DPRD, Tarmadi juga menjabat bendahara PCNU Kabupaten Cirebon. Dengan demikian, Tarmadi merupakan representasi "abangan" dan "santri". Sosoknya akan menyatukan keduanya," pungkasnya.