Sabtu, 15 Maret 2025

Ironis, Jumlah Doktor Meningkat Tapi Cendikiawan Merosot

Ironis, Jumlah Doktor Meningkat Tapi Cendikiawan Merosot

SOSIAL
4 Juni 2013, 10:46 WIB
Cuplik.Com - Solo – Ketika semakin banyak dosen yang bergelar doktor, justru tokoh intelektual yang terlahir semakin rendah. Padahal pada era 1980-an, banyak tokoh intelektual, seperti Sumitro Djojohadikusumo dari Universitas Indonesia (UI), Mubyarto dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Sayogyo dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Ini sesuatu yang sungguh sangat memperihatinkan,” kata Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Lukman Hakim, saat tampil sebagai pembicara Membangun Tradisi Intelektual dan Budaya Universitas: Knowledge for Prosperity, di Solo Jawa Tengah, Minggu (2/6/2013).

Lukman menyebut beberapa alasan semakin menurunnya intelektualisme di kalangan dosen di perguruan tinggi. Pertama, karena lemahnya tradisi menulis dikalangan dosen.

“Sangat tepat jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini memperkuat penumbuhan tradisi menulis di kalangan dosen. Baik dalam bentuk buku ajar, buku referensi, serta jurnal nasional maupun internasional,” ujarnya.

Penyebab kedua, menurut Lukman, semakin marak penyakit para akademisi yakni berkembangnya budaya by project. Maksudnya, hidup akademisi dikendalikan oleh proyek-proyek. Hal ini, tambahnya, akan mengurangi daya kritis dan independensi dosen untuk berkarya, sehingga menyebabkan para dosen cenderung pasif dan tidak lahir pemikiran yang lebih orisinal.

“Ini terjadi karena memang ada masalah dengan renumerasi. Untuk itu, Kemendikbud memberikan tunjangan sertifikasi dosen untuk meningkatkan pendapatan dosen,” jelas Lukman.

Penyebab ketiga, lanjut Lukman, pengembangan pemikiran yang orisinal sesuai dengan kepribadian bangsa masih lemah. Sebagian besar akademisi cenderung silau dan tidak kritis terhadap konsep-konsep asing.

"Indonesia adalah negara yang paling banyak melakukan proses peniruan kebijakan dari negara-negara lain. Sehingga tidak aneh sering terjadi kebijakan yang pada hakekatnya mengambil paham dari luar. Ini menyebabkan kita selalu gagal membangun paradigma pembangunan berdasarkan pandangan bangsa sendiri,” pungkasnya.

Penulis : Alghoz
Editor : Alghoz

Tag :

CURHAT RAKYAT

Workshop Gerabah Sitiwinangun Kabupaten Cirebon

Sitiwinangun adalah nama sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Desa ini sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan gerabah terbesar dan masih bertahan di wilayah Kabupaten Cirebon. Dapat dikatakan kerajinan gerabah Sitiwi

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah
Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu