Siapa yang tidak kenal tempura. Makanan yang digoreng ini memang sangat terkenal dan banyak penggemarnya. Tempura adalah makanan Jepang berupa makanan laut, sayur-sayuran, atau tanaman lainnya yang dicelupkan dalam adonan berupa tepung terigu dan kuning telur yang diencerkan dengan air bersuhu dingin. Lantas barulah digoreng dengan minyak goreng yang banyak hingga berwarna kuning muda.
Tempura juga berarti cara menggoreng yang berbeda dengan furai (istilah bahasa Jepang untuk deep fry). Bahan makanan yang digoreng menjadi tempura, terlebih dahulu dicelupkan ke dalam adonan tempura, sedangkan bahan makanan yang digoreng secara deep fry dibungkus secara berurutan dengan tepung terigu, kocokan telur, dan tepung panir.
Minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempura sebaiknya minyak goreng yang bersih dan belum digunakan untuk menggoreng bahan makanan lain. Di restoran kelas atas yang menyediakan menu tempura, campuran minyak wijen yang harganya mahal dan minyak biji kapas sering dipakai untuk menggoreng tempura.
Minyak bunga camellia yang digunakan pegulat Sumo sebagai minyak rambut juga digunakan di beberapa restoran mahal untuk menggoreng tempura. Minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng tempura sering disebut minyak tempura yang merupakan sebutan untuk berbagai jenis minyak goreng seperti minyak canola, minyak selada, dan minyak bunga matahari.
"Kualitas tempura ditentukan dengan cara menggoreng dan minyak goreng yang digunakan. Kalau minyak gorengnya jelek, hasilnya tempura juga jelek," kata Executive Chef Japanese Restaurant di kawasan Kelapa Gading Jakarta, Hendra.
Ditambahkan Hendra, selain menggunakan minyak goreng yang baik dan berkualitas, tempura sekarang sudah sangat banyak variasinya. Mulai tempura udang biasa, hingga tempura yang dikombinasikan dengan aneka hidangan laut.
"Dulunya, tempura yang dikenal hanya terbuat dari udang. Namun, seiring perkembangan dunia kuliner, tempura sudah memiliki variasi yang tidak terhitung lagi," kata dia.
Selain itu, yang paling penting diperhatikan, menurut Hendra, ketika membuat tempura adalah memilih bahan baku yang berkualitas. Misalnya untuk membuat shrimp tempura, haruslah menggunakan udang yang berkualitas dan masih segar. "Kalau bahan yang digunakan tidak segar, tempura yang dibuat tidak akan memiliki rasa sesuai yang diinginkan," katanya.
Seperti tradisi masyarakat Jepang, di Indonesia tempura juga dimakan dengan menggunakan berbagai macam jenis saus. Tempura biasanya dinikmati dengan saus yang disebut Tentsuyu. Namun, di Indonesia tempura bisa dinikmati dengan saus sambal atau saus tomat. "Ada pula masyarakat kita yang mengonsumsi tempura dengan saus buatan sendiri. Bahkan, ada pula yang mengonsumsi dengan saus kecap ditambah dengan cabai rawit diiris kecil," tuturnya.
Karena tidak autentik dengan tempura di Jepang, Hendra mengaku peminat tempura buatannya banyak diminati. Alasannya karena cocok dengan lidah Indonesia dan tidak terlalu rumit dengan urusan saus. "Kalau autentik Jepang, untuk sausnya haruslah menggunakan bahan khusus yang terkadang belum ada di Indonesia," sebut chef berkacamata ini.