"Telah gagal total dalam menjalankan amanahnya sebagai presiden, terbukti rakyat jelata harus menahan derita demi derita akibat kebijakannya yang pro terhadap world bank dan lain-lain. Salah satunya adalah kebijakan rencana kenaikan harga BBM saat ini," ujar humas Front Aksi Mahasiswa (FAM), Irham dalam rilisnya yang diterima cuplik.com, Jumat (21/6/13).
Selain itu, kenaikan BBM dan BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) yang dilakukan menjelang Pemilu 2014, jelas-jelas dianggap sebagai kepentingan politik untuk menyuap rakyat agar menilai wajar atas kenaikan BBM dengan dalih kerugian negara.
Apalagi, lanjutnya, semakin diperkuat dengan posisi SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Anas Urbaningrum dan sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Ayo hari ini bakar bendera Partai Demokrat di kampus-kampus, dalam menyambut kenaikan harga BBM tipu-tipu rezim SBY-Boediono!" tegasnya.
FAM yang terdiri dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Trisakti, dan UMRAH Kepulauan Riau juga mempertanyakan pemerintah SBY-Boediono yang menyuruh rakyat untuk hemat.
"Tetapi faktanya pemerintah sendirilah yang menghamburkan uang rakyat," jelasnya.
Untuk itu, meski UU APBN-P 2013 sudah disahkan dan SBY sudah mengintruksikan adanya kenaikan harga BBM, para mahasiswa menuntut dengan tajuk "Menolak Kenaikan Harga BBM Tipu-Tipu Rezim SBY-Boediono", adapun isi tuntutannya adalah: