Bedanya, cuma di menu pelengkapnya saja. Bila menu di Jogjakarta umumnya terdiri dari gorengan, sate usus (ayam), sate telur puyuh, keripik dan lain-lain. Minuman yang dijual beraneka ragam seperti teh, jeruk, kopi, tape, jahe dan susu.
Sedangkan menu pelangkap untuk nasi kucing khas Bogor meliputi nasi uduk semur jengkol, sate kulit, telor, tahu, tempe bacem dan banyak lagi. Uniknya, semur jengkol ciri khas Jawa Barat yang tidak memakai kecap ini ditusuk seperti sate. Tiga tusuk 'sate' jengkol sudah cukup puas.
Sejatinya, nasi kucing khas Bogor itu bukan benar-benar kreasi urang Bogor, Pedagangnya adalah Mang Eri Suheri, warga Cigombong, Sukabumi. Mang Eri berjualan di bilangan Jembatan Merah, Kota Bogor, tak jauh dari Stasiun Bogor. Buka tiap hari mulai pukul 19.30 hingga 01.00 WIB.
Menu favorit pembeli adalah cungkring, semur jengkol dan dendeng. Dengan mengeluarkan uang minimal Rp 5.000 Anda sudah bisa menikmati Mang Eri sampai kenyang. Kedai Mang Eri kerap diserbu para pekerja yang seharian beraktivitas di Jakarta.