Sebelumnya, para Sopir tangki BBM yang tergabung dalam Serikat Buruh Indramayu (SBI-KASBI) melakukan mogok kerja selama dua hari akibat beberapa tuntutannya tak terpenuhi.
Berikut tuntutannya:
Dari sembilan point tuntutan tersebut, ada beberapa yang tidak disepakati seperti point 2, 5, dan 8, karena dianggap salah paham. Selebihnya dapat disepakati.
"Iya hari ini sudah mulai bekerja, karena kemarin sudah ada kesepakatan," ujar Sekretaris SBI, Ahmad, Kamis (4/7/13).
Berikut Rincian Kesepakatannya:
Dalam penyelesaian itu hadir pula Paguyuban AMT (Awak Mobil Tangki) Indonesia untuk Jawa-Bali. Sebelumnya ia mengintruksikan kepada seluruh AMT untuk ikut bersolidaritas atas permasalahan yang dihadapi para AMT di RU-VI Balongan Indramayu Jawa Barat.
"Iya mogok se-jawa, ini bentuk solidaritas," kata Ketua Umum Paguyuban AMT, Suharisman.
Sementara, pihak Pertamina melalui PT. Patra Niaga mengatakan beberapa tuntutan dari pihak buruh ada beberapa point yang tidak bisa diganggu gugat karena sudah merupakan sistem dari pihak Pertamina.
"SIOD itu alat kerja kami jadi tidak bisa dihilangkan, dan antara PTC dan Patra Niaga itu berbeda, jadi bukan merupakan sub perusahaan," jelas Fleet Management PT Patra Niaga, Budi Sampurno.
Selain itu, saat mogok kerja para AMT selama dua hari itu, para aparat dari kepolisian dan TNI berinisiatif membawa mobil tangki tersebut ke depo SPBU masing-masing.
"Dari kepolisian ada 70 orang. Akan dilakukan sampai keadaan normal. Ini perintah langsung dari Kaploda," Kabag Ops Polres Indramayu, Kompol Dian Setyawan.
Dian tak menjelaskan dari mana dan berapa anggaran yang dihabiskan untuk menerjunkan para aparat tersebut.