FITRA Curigai Proyek Jalur Pantura

Cuplik.Com - Jakarta - Perbaikan jalan di sepanjang pantai utara Jawa atau lebih dikenal dengan jalur pantura selalu berlangsung setiap tahun. Bahkan beberapa perbaikan ruas jalur diantaranya tidak sampai memakan waktu setahun. Hal ini mengundang kecurigaan banyak pihak, terutama pengguna jalur yang sering melewati jalur paling padat ketika lebaran ini. Kecurigaan yang sama juga dialami oleh Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA).

Lewat koordinator advokasi dan investigasinya, Uchok Sky Khadafy, FITRA mencurigai ada yang tidak beres dalam pengerjaan proyek jalur pantura. Selain perbaikan yang dilakukan setiap tahun dan memakan anggaran yang cukup besar, Uchok mencurigai ada beberapa hal lain yang janggal.

"KPK maupun Kepolisian seharusnya segera mengecek dokumen kontrak, apakah sesuai dengan realisasi di lapangan atau tidak. Faktanya, pada ruas yang sama selalu diperbaiki setiap tahun, bahkan oleh kontraktor yang sama," ungkap Uchok, sebagaimana rilisnya kepada Cuplik.com.

Ia menegaskan jika proyek pengerjaan jalur pantura ini sengaja dijadikan proyek abadi. Buktinya selama empat tahun terakhir dari total anggaran Rp 1,2 triliun, sebesar Rp 256 miliar digunakan untuk memperbaiki jalur yang sama dalam tiga tahun terakhir. Jalur tersebut berada di daerah Karawang hingga Losari, Cirebon.

“Potensi penyimpangan bisa terjadi karena longgarnya pengawasan. Apalagi setiap tahun anggaran yang diajukan oleh kementerian pekerjaan umum selalu disetujui DPR tanpa evaluasi lagi. Ungkapnya, Uchok juga menambahkan DPR tak bersikap kritis padahal seharusnya DPR melakukan evaluasi realisasi anggaran setiap tahun," kritik Uchok.

Sebelumnya diketahui Data Kementerian Pekerjaan Umum selama ini menyebutkan anggaran untuk penanganan lintas utara Pulau Jawa per tahun rata-rata Rp1 triliun dan sejak 2010-2013 tercatat sebesar Rp 4,68 triliun, sedangkan khusus 2013 sebesar Rp 1,28 triliun.