Cuplik.Com - Lahore - Pemimpin oposisi Pakistan, Nawaz Sharif menolak status tahanan rumah oleh polisi dan tetap memimpin unjuk rasa menentang pemerintah. Lebih dari 10 ribu demonstran ambil bagian dalam aksi besar-besaran ini.Mantan perdana menteri Pakistan tersebut kini menjadi pemimpin partai politik yang paling populer di Pakistan. Dengan mengerahkan massa sekitar 10 ribu orang, mereka akan bergerak ke Islamabad. Namun saat masih berada di Lahore, pengunjukrasa dihadang polisi.
"Tujuan kita adalah Islamabad. Kita akan bergerak ke sana," ujar Sharif dalam sebuah pembicaraan via telepon dengan televisi swasta setempat seperti dikutip AFP, Minggu (15/3/2009).
Sharif berjanji kepada rakyat Pakistan untuk menghadirkan revolusi di negeri yang pernah dipimpin oleh Benazir Bhutto ini.
"Respons dari masyarakat sangat luar biasa. Ini adalah momen emas dalam sejarah Pakistan. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk revolusi," kata Sharif.
Dalam demo yang berlangsung anarkhis ini, terjadi bentrok antara pendukung Sharif dengan pihak kepolisian. Pendukung Sharif melempari polisi dengan batu. Akibatnya banyak demonstran atau pun polisi terluka
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>
Lahore - Pemimpin oposisi Pakistan, Nawaz Sharif menolak status tahanan rumah oleh polisi dan tetap memimpin unjuk rasa menentang pemerintah. Lebih dari 10 ribu demonstran ambil bagian dalam aksi besar-besaran ini.
Mantan perdana menteri Pakistan tersebut kini menjadi pemimpin partai politik yang paling populer di Pakistan. Dengan mengerahkan massa sekitar 10 ribu orang, mereka akan bergerak ke Islamabad. Namun saat masih berada di Lahore, pengunjukrasa dihadang polisi.
"Tujuan kita adalah Islamabad. Kita akan bergerak ke sana," ujar Sharif dalam sebuah pembicaraan via telepon dengan televisi swasta setempat seperti dikutip AFP, Minggu (15/3/2009).
Sharif berjanji kepada rakyat Pakistan untuk menghadirkan revolusi di negeri yang pernah dipimpin oleh Benazir Bhutto ini.
"Respons dari masyarakat sangat luar biasa. Ini adalah momen emas dalam sejarah Pakistan. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk revolusi," kata Sharif.
Dalam demo yang berlangsung anarkhis ini, terjadi bentrok antara pendukung Sharif dengan pihak kepolisian. Pendukung Sharif melempari polisi dengan batu. Akibatnya banyak demonstran atau pun polisi terluka.
(anw/mpr)