Meski Golkar gencar melakukan sosialisasi dengan beriklan di televisi, khususnya yang dimiliki Aburizal, termasuk lawatan rutin Ical ke berbagai daerah, namun tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Golkar ini masih rendah.
Hal itu disampaikan Akbar Tandjung seusai silaturahmi dan buka bersama kader Partai Golkar di kantor Dewan Pimpinan Daerah Golkar Solo, Minggu, (04/08/13).
Bukan cuma elektabilitas, Tandjung mengakui popularitas Ical juga masih di bawah nama-nama lain yang masuk dalam survei calon presiden. Kemunculan Ical hampir tiap hari di televisi rupanya belum mampu mengangkat popularitas dan elektabilitas Ical. Dia menilai kondisi ini menjadi peringatan atau lampu kuning bagi Golkar.
Meski begitu, dia menegaskan tidak ada evaluasi dan perubahan sikap ihwal calon presiden dari Golkar. Dia menyatakan Golkar tetap mengusung Aburizal dalam pemilu presiden 2014. Karena keputusan mengusung Aburizal dihasilkan dalam rapat pimpinan nasional Golkar.
"Sehingga tidak bisa dibatalkan. Kecuali kalau ada rapimnas lagi yang membahas evaluasi pencalonan Aburizal," katanya.
Di sisi lain, dia mengingatkan kader dan pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut agar tidak melupakan pemilu legislatif. Sebab perolehan suara di pemilu legislatif akan menentukan apakah Golkar bisa mengajukan satu paket calon presiden dan calon wakil presiden di 2014.
"Sekarang Golkar harus fokus memenangkan pemilu legislatif. Sehingga perolehan suaranya memungkinkan mengajukan calon presiden sendiri," ujarnya.