Cuplik.Com - Indramayu - Pegiat sosial kepemudaan yang tergabung dalam Forum Rempug Muda Dermayu (FRMD) menyesalkan peredaran minuman keras (miras) yang bertambah marak di beberapa wilayah di Indramayu belakangan ini. Melalui salah satu pegiatnya,
Mubarok, FRMD meminta agar Pemerintah Daerah dan pihak Kepolisian serius dalam memberantas peredaran miras. Lalainya kedua pihak tersebut dalam menghentikan peredaran miras, menyebabkan akses terhadap minuman haram ini semakin mudah. Miras juga dituding sebagai penyebab terjadinya tawuran di dua wilayah yang terjadi pada saat Idul Fitri kemarin.
"Ini memalukan. Hari besar ummat Islam dinodai oleh peristiwa tawuran antar kelompok pemuda," ungkap Mubarok saat berbincang-bincang dengan
Cuplik.com pada Minggu (11/08/13) sore tadi.
Mantan aktifis mahasiswa tersebut menyesalkan jika Indramayu yang dikenal memiliki jargon religius harus disesaki oleh peredaran miras, apalagi sampai menyebabkan tawuran. Pihaknya menilai, lemahnya pihak kepolisian dan aparatur pemerintah daerah, yakni dinas ketentraman dan ketertiban, dalam memberantas miras, menyebabkan hilangnya rasa aman di tengah-tengah masyarakat.
"Miras ini hampir mirip judi, imbasnya luas. Apalagi jika kontrol semua pihak lemah," ungkapnya.
Selain itu, kelompok pemuda yang berkonsentrasi pada pemberdayaan pemuda ini, mengimbau kepada masyarakat agar mau bersama-sama melaporkan, dan mengajukan keberatan secara kolektif jika ditemui ada pengedar di lingkungannya. Hal ini, menurutnya, bertujuan agar mempersempit ruang peredaran di tengah-tengah masyarakat yang makin permisif ini.
Sebagaimana diketahui, dua tawuran terjadi pada saat Idul Fitri. Tawuran tersebut terjadi di wilayah Pabean dan Arahan Lor dengan Panyindangan Kulon. Selain kerugian materil dan moril, beberapa orang dikabarkan terluka akibat sabetan senjata tajam.