Kekerasan negara yang paling parah telah ditunjukkan oleh rezim militer Orde Baru dalam berbagai bentuk penghilangan nyawa dan penangkapan tanpa peradilan sampai melakukan pembredelan terhadap media yang coba mengkritisi berbagai kebijakan negara yang diwakili oleh Jenderal Soeharto saat itu.
Hari ini koalisi partai yang bercokol sebagai representasi negara yang digawangi oleh Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya tak memberikan angin segar dalam proses penegakan hukum di Indonesia kecuali sekedar angin yang bersumber dari kipas kertas hasil lipatan yang dibuat secara tergesa-gesa, karena ratusan kekerasan atas nama agama dan ideologi kelompok masih sering muncul silih berganti.
Paling tidak itu adalah ungkapan para peserta pelatihan paralegal yang digelar oleh LBH Bandung bertempat di kantor cuplik.com yang rencananya dilaksanakan selama 3 hari (21-23 Agustus 2013)
Pelatihan paralegal ini dihadiri oleh para penggiat organisasi petani, nelayan, buruh hingga organisasi pemuda yang menyebar di kecamatan Jatibarang, Indramayu, Sindang, Balongan serta Sliyeg.
"Pelatihan paralegal ini adalah wujud dari pelaksanaan undang-undang No 16 tahun 2011 tentang bantuan hukum," kata Unung Nuralamsyah SHI, Wakil Direktur LBH Bandung, sekaligus ketua pelatihan.
Menurut Unung, para alumni pelatihan paralegal tersebut diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan LBH Bandung dalam melakukan advokasi atas kekerasan yang dilakukan oleh negara, baik kekerasan itu bersifat langsung maupun tidak langsung, khususnya di Indramayu.