Cuplik.Com - Indramayu -
Tarsidi, warga Rambatan Kulon harus kehilangan sepeda motornya pada Jum'at (23/08/13) dini hari. Pria berusia 45 tahun ini juga harus dijahit di kedua lengan dan leher bagian belakang akibat sabetan senjata tajam. Ia mengaku dibegal oleh delapan orang.
Kejadiannya berlangsung cukup cepat. Saat itu sekira pukul 03.00, ia mengantar istrinya berjualan di Pasar Bangkir yang berjarak sekitar satu kilometer. Dalam perjalanan pulang, empat sepeda motor tiba-tiba muncul dari sebelah kiri, saat ia melewati SDN Rambatan Kulon III. Keempat motor ini membuntutinya hingga Jembatan Bangkir. Disinilah begal beraksi.
Tarsidi dipepet dari semua arah. Kedua lengannya disabet senjata tajam, bahkan sempat pula mengenai leher bagian belakang. Ia pun menghentikan laju motornya. Pengendara mobil yang melintas pun tak berani menolong karena ancaman senjata tajam tersebut, dan memilih kabur meninggalkan lokasi. Dalam kondisi terdesak itu, Tarsidi berpura-pura tewas hingga para begal tersebut kabur dan membawa motornya.
"Begalnya delapan orang, satu perempuan. Sepertinya salah satunya ada yang pernah saya lihat juga," ungkap Tarsidi, sebagaimana ditirukan warga.
Di tengah-tengah warga, obrolan soal begal ini memang semakin liar. Tema tentang begal ini punya versinya masing-masing, baik tempat, waktu dan kronologis, hanya saja tak mengurangi esensi dari kejadian tersebut. Namun yang pasti masyarakat semakin was-was dan kehilangan rasa aman.
"Iya makin banyak begal, kemana-mana jadi takut. Pak Polisi kemana saja ya?" ungkap Fujiyanti, warga setempat, disela-sela obrolannya dengan
Cuplik.com.
Ibu tiga anak ini pantas khawatir. Sebelum kejadian itu, Kamis (22/08/13) malam, dia pun mendengar ada tindak kejahatan serupa juga terjadi di Jalan Soekarno-Hatta, Indramayu.
Sebelumnya, warga sempat geram terhadap aksi begal ini. Pasca lebaran, warga melampiaskan kegeramannya dengan mendatangi pos polisi di lingkar Lohbener dan memblokir jalan Lohbener-Widasari.