Pasalnya selama "musyawarah" tak terlihat ada itikad baik dari Tatang Sukenda untuk mengambil jalan tengah seperti yang ditawarkan oleh para orangtua murid terkait biaya pembangunan tingkat III dan biaya bulanan sekolah, agar biaya pembangunan dan iuran bulanan tersebut disesuaikan dengan kemampuan orangtua murid.
"Kami para orangtua murid telah menyepakati bahwa untuk sumbangan pembangunan gedung adalah 1 juta rupiah, bukan 3 juta atau 2,5 juta dan iuaran bulanan sekolah 100 rupiah saja. Kan sudah ada dana BOS serta bantuan lain dari Pemerintah," kata Agus Wahidin, salah satu orang tua murid.
Agus Wahidin yang mewakili orangtua murid lainnya mengatakan bahwa mereka bukan meminta pendidikan gratis namun, meminta agar pihak sekolah dan Komite Sekolah mengingat bahwa setelah status sebagai sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dicopot melalui keputusan Mahkamah Konstitusi dari SMP Negeri 2 Sindang maka semua biaya yang semula ada dan dipungut di sekolah ini harus kembali seperti SMP lainnya.
"Buat apa status RSBI-nya dicopot tapi biayanya masih sama?" tanya Agus