Cuaca Buruk, Produksi Ikan Indramayu Terjun Drastis

Cuplik.Com - Indramayu - Pasca lebaran, produksi ikan di Indramayu terus mengalami penurunan. Saat ini, beberapa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) hanya mampu menghasilkan 50 persen ikan dibanding biasanya. Hal ini disebabkan cuaca buruk yang menghambat nelayan untuk melaut.

Kondisi ini dibenarkan oleh Rusmadi, Manager TPI Karangsong. Ia mengungkapkan bahwa cuaca buruk menyebabkan nelayan tidak melaut, sebaliknya banyak nelayan yang memilih untuk menunda kepulangan.

"Sebagai contoh, hari ini saja TPI hanya menerima perahu-perahu kecil," ungkap Rusmadi.

Perahu-perahu kecil tersebut, tambahnya, tidak terlampau signifikan untuk menghasilkan ikan. Kondisi ini, menurutnya, menyebabkan produksi ikan di TPI milik Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra itu terjun secara drastis.

"Biasanya pendapatan TPI itu 25 milyar per bulan, sekarang hanya 15 milyar. Hal ini disebabkan jumlah tangkapan ikan yang hanya 30 ton. Biasanya, TPI karangsong mampu memproduksi rata-rata hingga 70 ton per hari," ungkap Ketua KPL Mina Sumitra, Ono Surono.

Beberapa TPI di Indramayu pun berhenti beroperasi karena tidak ada perahu nelayan yang mendarat. TPI Dadap, TPI Glayem, TPI Lombang dan TPI LImbangan contohnya. TPI-TPI yang berada di Juntinyuat itu tidak beroperasi dua minggu ini.

Cuaca buruk ini menyebabkan harga ikan melonjak di pasaran. Harga ikan tengiri yang semula Rp 35.000,00 per kilogram sekarang mencapai Rp. 45.000,00. Ikan tongkol yang semula Rp. 17.000,00 sekarang naik hingga Rp. 22.000,00.