Aksi dilakukan mulai dari Islamic Center menuju Mapolres Indramayu dan langsung ke gedung DPRD Indramayu. Aksi berlangsung singkat, Rabu (4/9/13).
"Dihimbau untuk tetap tenang dan aksi ini aksi damai, jangan ada yang ngomong kasar dan melakukan anarkis," ujar ketua Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI), Tarkani saat membuka aksi di depan ribuan massa di Islamic Center Indramayu.
Aksi tersebut merupakan dukungan terhadap para aparat untuk menindak tegas aksi anarkisme pada Minggu (25/8/13) lalu. Pihaknya menilai kelompok (STI -red) yang mengatasnamakan petani karena dianggap telah melakukan aksi anarkis dan menghalang-halangi proyek waduk Bubur Gadung.
"Hancurkan mereka (STI -red). Tindak mereka yang telah melakukan aksi anarkisme. AKSI datang ke sini untuk dukungan moral supaya supremasi hukum ditegakkan. Lanjutkan pembangunan Waduk Bubur Gadung, itu harga mati," lantang salah satu kuwu dalam orasinya di depan Mapolres Indramayu.
Pihaknya mengungkapkan bahwa kelompok (Serikat Tani Indramayu (STI) -red) tersebut telah lama menjadi penghalang pembangunan di Indramayu.
"Ketika mereka menghalang-halangi pembangunan jalan tol silahkan ambil duitnya, menghalang-halangi eksplorasi pertamina silahkan ambil duitnya. Tapi saat ini mereka menghalangi-halangi pembangunan waduk dan melakukan anarkisme, kita tidak bisa diam, harus diadili," tegas salah satu kuwu
Oleh karenanya ia mendesak kepada Polres Indramayu untuk segera menindak pelaku kekerasan dan melanjutkan pembangunan waduk tersebut.
"Polisi harus bentuk tim investigasi, supaya kalian penegak hukum tidak salah mengambil keputusan. Adili mereka," tandasnya.
Terkait insiden anarkisme, STI juga mendesak Polres Indramayu untuk bertindak tegas dan menangkap sekelompok oknum yang diduga preman bayaran yang sengaja untuk menghalang-halangi tuntutan STI atas penyikapannya terhadap proses pembangunan proyek waduk yang dinilai masih sepihak.