Jum'at, 31 Januari 2025

Pengamat: Karya Ilmiah Tentang Polri Masih Kurang

Pengamat: Karya Ilmiah Tentang Polri Masih Kurang

HUKUM
17 September 2013, 08:22 WIB
Cuplik.Com -Indramayu - Pasca kejatuhan rejim militer Orde Baru masyarakat akademik Indonesia mengalami sebuah euphoria penulisan tentang militer Indonesia, baik ketika masih bernama ABRI maupun setelah berganti judul menjadi TNI. Dalam suasana kegembiraan yang meluap-luap itu lahirlah berbagai karya ilmiah tentang militer Indonesia, baik dalam bentuk artikel, skripsi, tesis atau disertasi doktoral. Isinya pun beragam. Ada yang mengupas tentang reformasi di tubuh TNI, peranan Tim Mawar dalam tragedi Semanggi, atau buku-buku bernuansa intelijen semisal disertasi M. Busyro Muqoddas, Hegemoni Rejim Intelijen yang mengupas peranan militer Orde Baru dalam memperdaya para mantan perwira Darul Islam agar merekayasa suatu kebangkitan semu, tapi di sisi lain segera ditumpas tanpa peradilan yang jelas.

Setelah karya-karya ilmiah itu membanjiri toko buku, disusul dengan banyak resensi buku tentangnya dibuat orang yang dimuat di media cetak maupun online, termasuk juga laporan-laporan stasiun tv tentang secret operation (Operasi rahasia) militer, akhirnya masyarakat Indonesia memiliki suatu pengetahuan yang khas tentang militer Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan sebuah pandangan tentang bagaimana seharusnya militer dalam sebuah negara demokrasi yang dipayungi oleh HAM. Dan berkat karya-karya itu juga reformasi di tubuh TNI dapat terkawal dengan baik.

Lantas bagaimana dengan karya-karya ilmiah yang mengupas perilaku Polri secara kelembagaan maupun secara orang per orang? Menurut Umar S. Radic, Pemerhati Gerakan Politik-Ideologis, hari ini tulisan ilmiah berupa skripsi, tesis dan disertasi tentang Polri masih kurang.

"Sebenarnya data dilapangan tentang perilaku aparat Polri cukup banyak. Mulai dari perilaku Polantas, Brimob, Reskrim, Polwan, Samsat, termasuk Densus 88 yang bekerja a la Will Smith dalam film Bad Boys, semua tersedia 24 jam khususnya di media sosial online," papar Umar.

Umar menambahkan bahwa terkait dengan studi perilaku Polri tersebut tak perlu terjebak dengan pilihan metodologi kuantitatif atau kualitatif sebab, setelah masalahnya terumuskan maka metode yang digunakan tentu akan mengikuti rumusan masalah.

"Karya ilmiah tentang Polri ini penting untuk mengawal paradigma Polri yang lebih humanis, termasuk memperjelas dan mempertegas Polri itu melayani dan melindungi siapa?," pungkas Umar

 


Penulis :
Editor :

Tag :

CURHAT RAKYAT

Ikan gurame terbesar sedunia di Bandung

Ikan gurame ini saya pelihara dari seukuran silet hingga besar seperti ini dalam waktu 5 tahun. Ikan gurame ini jenis bastar & berkelamin betina.

Kemenparekraf Gandeng Merry Riana Group Tingkatkan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menjalin kerja sama dengan Merry Riana Group dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif. Kolaborasi ini bermula dari kunjungan Menteri Pariwisata dan E

Rilis Lagu Terbaru, Miss Merry Riana Ungkap Fakta

Fakta mengejutkan terungkap dari Miss Merry Riana. Siapa sangka Entrepreneur, Investor dan Content Creator ini menyanyikan sebuah lagu rohani? Berawal di akhir bulan Januari 2023, pada saat itu Produser Impact Music Indonesia, Alberd Tanoni meminta Ms

TERBARU LAINNYA

IKLAN BARIS

Ruqyah Islami wilayah Indramayu dan sekitarnya, Hub Ustadz ARI wa 0877-2411-1128
Jasa Foto / Video Wedding dan Prewedding, Live Streaming Indramayu dan sekitarnya, Harga Terjangkau Kualitas Cemerlang. Cuplik Production WA 081312829503
Hadir FRENDOT jasa pembuatan stiker, kalender, plakat, cetak ID card dan banyak lainnya lokasi depan RS MM Indramayu
Bakso Goyang Lidah depan Gardu Induk Singajaya, menggoda selera. Kualitas Daging Sapi terjamin.
layanan terapi hati ,kesembuhan luka batin,fobia,anxiety ,cemas, hidup sial,tak bahagia ,rezeki seret,psikomatik dan semua yang urusan pikiran ,bisa konsultasi wa 0813 5227 9928 /bang rudy insyaalllah