Salah satunya terjadi pada Akhmad Fajri alias Aji (23), salah satu pasien RSUD yang mengalami luka parah akibat pengeroyokan misterius itu masuk ke ruang IGD pada Senin pagi (14/10) pada pukul 04.00 WIB dini hari.
Menurut pengakuan pihak korban, Rumahsakit melakukan pembiaran akibat korban dianggap belum jelas identitas dan penanggung jawab pembiayaannya, padahal Kondisi Aji yang terluka parah butuh pertolongan pertama dari pihak medis.Korban baru ditangani sekitar pukul 09.00 WIB setelah pihak keluarga korban berdatangan. Pihak keluarga sontak menangis dan memaki petugas jaga saat melihat kondisi korban yang masih terbaring dengan luka yang cukup parah, baru kemudian tindakan medis dilakukan.
"Selama ini kami tidak percaya dengan keluhan masyarakat atas pelayanan tim medis RSUD Indramayu, namun setelah mengalami dan menyaksikan sendiri, naudzubillah bobroknya pelayanan RS," ujar Ipang, salah satu keluarga pasien kepada wartawan, Senin (14/10).Ia mengeluhkan, mestinya sekelas RSUD Indramayu yang operasionalnya kebanyakan dari uang rakyat, harus mengedepankan pelayanan prima dan tanggap serta tidak pandang bulu.
"Yang lebih parah lagi, saat kami mencemaskan kondisi adik saya, eh enak enaknya seorang perawat tidur diruangannya, ini bukti nyata bukan katanya, potret oknum pegawai RSUD yang tidak memiliki mentalitas," kesalnya.Sementara itu Direktur RSUD Indramayu yang baru, H Jaenal Arifin MARS membantah jika pelayanan RSUD Indramayu seburuk apa yang dinilai rakyat Indramayu, bahkan pihaknya siap dikonfrontir dengan pasiennya dan akan menyelesaikan masalah tersebut dengan pihak keluarga pasien.
"Insyaallah tidak ada pasien yang diterlantarkan, lihat TKP aja. Mangga kita ketemu saja langsung di TKP dengan keluarga pasien," katanya melalui pesan singkat.