Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, aksi tersebut dilaksanakan besok, Senin (21/10/13) di depan Gedung DPR.
"Aksi pemanasan jelang mogok nasional ini merupakan aksi untuk memastikan mogok nasional 28, 29, 30 Oktober dilaksanakan dengan eskalasi massa 3 juta buruh di 200 kabupaten kota se Indonesia," ujar Presiden KSPI, Said Iqbal dalam rilisnya (18/10/13).Menurutnya, bila pemerintah tetap tidak mendengarkan tuntutan buruh tersebut, maka mogok nasional 2013, maka waktu mogok akan ditambah menjadi 5 hari berturut-turut.
"Saat ini sudah ada pemanasan aksi dimulai dari Batam, Semarang, Manado, Bitung," jelasnya.Sementara 4 (empat) tuntutan buruh adalah:
Pertama, laksanakan Jaminan Kesehatan 1 Januari 2014 secara tidak bertahap, yakni memastikan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan (Jamkes) untuk orang miskin dan tidak mampu sebesar 125 juta orang dan bukan 86,4 juta orang seperti yang dianggarkan pemerintah.
"Sebab bila pemerintah hanya menganggarkan 86,4 juta orang, kami menolak karena ini sama dengan program Jamkesmas. Minta 125 juta orang. Iuran untuk buruh tetap dibayarkan pengusaha karena UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan masih berlaku sampai dengan 2015," terangnya.
Kedua, "naikan upah minimum 50% nasional dan 3,7 Juta rupiah khusus DKI Jakarta," imbuhnya.Ketiga, hapus outsourcing sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) nomor 19 tahun 2012. "Jelas outsourcing tidak boleh berjalan lagi kecuali lima jenis pekerjaan," tegasnya.
Keempat, sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT).Ia juga menambahkan, selain melakukan aksi pemanasan tersebut pada 21 Oktober, KSPI juga mengadakan dialog dan rembuk nasional dengan tema "Meningkatkan Kesejahtraan Rakyat Menggagas Indonesia Baru".
"Acara ini juga mengundang beberapa tokoh nasional," pungkasnya.