"Walaupun memang saya undang. Semuanya itu mengiyakan (Ikut Melapor -red), tapi tak berani hadir, saya ngerti mereka takut," ungkap Ketua I DPC PPP Indramayu, H Nur Amin di kantor Panwaslu, Selasa (22/10/13).
Diketahui lima parpol yang mendatangi kantor Panwaslu Indramayu adalah, PPP, PKB, PAN, Demokrat, dan NasDem. Tiga partai sebagai pelapor (PKB, PAN, Demokrat), dan dua parpol siap menjadi saksi (PPP dan NasDem).
Ia tak menyebut rinci parati mana saja yang diundang. Sementara partai lain seperti PDI Perjuangan, PKS, Hanura, dan Gerindra tak nampak di kantor Panwaslu.
Mereka melaporkan acara "Jalan Bareng Partai Golkar" dalam rangka HUT Partai Golkar, HUT Indramayu ke-486, dan HUT media cetak Radar Indramayu ke-7 yang rencananya digelar selama tiga gelombang. Gelombang I digelar pada 20 Oktober kemari, Gelombang II pada 1 Januari 2014, dan gelombang III pada Maret 2014.
Politisi PPP ini merasa kecewa dengan sikap partai lain yang tak kunjung merespon acara tersebut, pasalnya acara tersebut jelas-jelas terlihat melibatkan para PNS dan ada indikasi besar menggunakan fasilitas negara yang ujung-ujungnya adalah kampanye untuk satu partai yakni Golkar.
"Anda-anda sajalah yang mungkin berani, kalau saya sih kapan saja waktunya tempatnya di mana saja kami siap," tegasnya di hadapan komisioner Panwaslu Indramayu.
Ia juga mendesak kepada Panwaslu Indramayu agar menindak serius laporan ini. "Panwas harus menseriusi seperti pada Pilgub kemarin, masuk engga dalam kategori pidana karena melibatkan para PNS. secara tidak langsung mereka melakukan kampanye terselubung," ujarnya.
Ia juga tegas mengatakan bahwa pihaknya siap menjadi saksi atas acara tersebut.
Sementara menurut politisi PKB, Solihin, salah satu partai lain yang diundang adalah PDI Perjuangan dan PKS, namun ia tak tahu kenapa tidak datang.
"Enggak tahu kenapa (tidak datang -red), mungkin sibuk," jawabnya singkat.