Sangat bisuNya sejarah yang kau peram
dalam lipatan waktu berabad sudah peradaban
jadi seribu bayi dan semua bermain dengan angka-angka
dalam ruang yang sejuk dengan layar televisi
menayangkan setiap saat dan serpihan hari
Tak memberi api atas asin ranah moyang kita yang dulu
juga telah kau janjikan di sini di bumi
yang hendak tidur
dan segalanya gampang diatur
Barangkali bumi kian menyempit di balik gembur subur tanahmu
bagai airmata kami tersimpan dalam lipatan sajak bengal
dan sejarah hanya ruang tamu kian ramai 'di perdebatkan'
mungkin bahasa hanya sekedar penyelamatan atas 'konspirasi'
Sangat bisuNya sejarah dalam lipatan utang piutang
yang kian mencekik leher:
ini untuk kalian sebuah puisi yang -memberontak-
menumbangkan sebuah bahasa di ruang "sidang"
dan kita saling mencari letusan dan kau pun berbesik
Tuntaskan tangis sejarah ruang tamu
yang mengalirkan limbah orang-orang:
buk
diam diam
kau peram juga airmata.
__________________
Penulis adalah Yohanto A Nugraha alias Kang Abuk lahir di desa Karanganyar Indramayu 18 Februari 1955. Putra kedua dari Nyonya Lie Kim Hwa. Gaya sastranya sering disebut-sebut dekat dengan Afrizal Malna.
Ia pendiri komunitas sastra KREASI tahun 1980. Karya sastranya sering dimuat di media daerah dan pusat. Beberapa terbitan bukunya, Antologi penulis Indramayu (Kreasi '82), Tanah Garam (Kreasi '92), Kiser Pesisiran (FSI '94), Jurang bersama Ope Mustofa (FORMASI '99), Resital 11 penyair dari negeri minyak (DKI '01), Orasi Sunyi (2005).