"Akumulasinya adalah jika satu pejabat dengan biaya tiket Rp 5 juta rupiah, ditambah beban tiket untuk istri bahkan anak anaknya, maka harus mempersiapkan minimal Rp 15 juta, belum membeli oleh oleh dan pemenuhan fasilitas serta kebutuhan lainya, bisa dipresdiksi masing masing pejabat harus mengocak kertas hingga Rp 20 juta, mungkinkah pejabat itu menggunakan uang pribadi tanpa mengandalkan APBD, mustahil," ujar Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Indramayu, Solihin, saat dihubungi wartawan, kemarin (27/12/13).
Menurutnya, keikutsertaan sejumlah istri pejabat Pemkab Indramayu dalam agenda tour ahir tahun ke Bali sejak Kamis (24/12) kemarin hingga Sabtu malam, jelas pelanggaran karena mereka bukanlah pejabat negara dan berpotensial memanfaatkan fasilitas perjalanan dinas yang diduga didanai APBD.
Solihin juga menilai kepergian para pejabat tidak lain hanya untuk rekreasi belaka tanpa ada kebutuhan apapun untuk daerah. Sehingga itu dianggap pemubadziran terhadap penggunaan uang rakyat.
Bahkan, lanjutnya, kegiatan ratusan pejabat Pemkab Indramayu itu telah meninggalkan kewajiban sebagai pelayan masyarakat di hari kerja.
Untuk itu, pihaknya akan mengkaji LKPJ Bupati 2013 nanti, karena menurutnya dalam ketentuan Permendagri 16 tahun 2013 tentang pedoman penyusunan APBD TA 2013 menyebutkan biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil, dalam hal pelaksana perjalanan dinas tidak menggunakan fasilitas hotel atau penginapan lainya, dan kepada yang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar 30% dari tarif hotel di kota tempat tujuan sesuai dengan tingkat pelaksanaan perjalanan dinas.
"Kami mencurigai adanya ketentuan anggaran biaya tak terduga dalam perubahan APBD 2013 mencapai Rp12,4 milyar. Nanti akan dipelajari lebih lanjut, yang jelas jika perjalanan pejabat dan beberapa istri itu menggunakan APBD, maka merupakan pelanggaran," tegasnya.
Kepergiannya ke Bali, juga dibenarkan salah satu sopir Kepala Dinas tertentu. Ia mengatakan, rombongan berangkat ke Bali dengan menggunakan empat armada bus yang berisi sekitar 240 orang, berangkat dari Indramayu malam Kamis, sekira pukul 03.00 WIB dan menuju bandara Husain Bandung, kemudian bertolak ke Indramayu pada malam minggu.
"Mereka berangkat dengan uang sendiri, kalau kelasnya kepala dinas Rp 5 juta ya kecil," tuturnya.
Diketahui menurut pantauan salah satu wartawan, di beberapa kantor SKPD, Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Kepala dinas, dan OPD, Sekretaris Dinas, beberapa Kabid dan Kepala UPTD Pendidikan, serta para camat tidak berada di tempat pada Jumat (27/12) usai libur cuti bersama. Hampir semua pegawai di beberapa kantor pemerintahan mengatakan pimpinan sedang ke luar kota.