Para TKI Korban Trafficking Diberi Pelatihan Usaha

Cuplik.Com - Indramayu - Persoalan perlindungan buruh migran yang minim di Indonesia, membuat Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu berinisiasi memberikan pelatihan kepada para TKI korban kekerasan tentang kewirausahaan, hal itu dilakukan agar para korban tidak lagi menjadi TKI ke luar negeri.

Kegiatan itu diselenggarakan oleh SBMI Indramanyu yang bekerjasama dengan International Organization for Migration (IOM), kegiatan yang diberi nama Pelatihan Reintegrasi Ekonomi untuk Mantan TKI Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang. Bertempat di Sekretariat DPC SBMI Indramayu di Desa Krasak Blok Carik RT 18/04 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, pada Minggu 2 Februari 2014.

Pelatihan tersebut diberi tema “Membangun Kelompok Usaha Mandiri Dengan Mengembangkan Budi Daya Lebah untuk Mantan TKI Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang”. Peserta dalam berjumlah 12 orang, semuanya adalah mantan TKI korban Trafficking.

Ketua SBMI Indramayu, Juwarih didampingi oleh Nano Karsono dan Ato Karnoto sebagai tutor dalam pelatihan itu.

Menurut Juwarih, kegiatan itu dilaksanakan sebagai alternatif sumber penghasilan bagi para mantan TKI yang sudah tidak ada niat untuk bekerja ke luar negeri. Terutama para mantan TKI yang menjadi korban kekerasan trafficking.

“Mereka (Mantan TKI Korban kekerasan -red) sebagian besar mengalami trauma untuk kembali bekerja di luar negeri namun mereka juga butuh penghasilan untuk menopang kebutuhan hidup sehari-harinya, oleh sebab itu SBMI Indramayu mencari solusi untuk menjadi alternatif sumber penghasilan serta pemberdayaan terhadap mantan-mantan TKI di Indramayu," jelas Juwarih kepada cuplik.com, Senin (3/2/14).

Salah satu peserta, Wanikhah (34), mantan TKI Jordan menyatakan, dirinya sangat merespon positif atas adanya kegiatan tersebut. Ia mengaku pernah menjadi TKI di Jordania yang menjadi korban kekerasan majikannya dan selama hampir 5 tahun bekerja, ia tak digaji sepeser pun.

Oleh karenanya, bagi Wanikhah kegiatan ini sangat menguntungkan dan memberi pendidikan yang berarti bagi para mantan TKI.

“Terus terang saya sudah trauma bekerja menjadi TKI. Saya ingin bekerja di kampung halaman saja. Dengan adanya rencana usaha kelompok budi daya lebah ini, semoga bisa menjadi sumber penghasilan saya, terimakasih kepada SBMI Indramayu," Tutur wanikhah.

Ia juga mengaku, sejak kepulangannya dari Jordan, ia tak pernah mendapatkan pendampingan apapun dari Pemerintah Daerah Indramayu, dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Doinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu.