"Iya kita besok akan ke Pertamina Balongan, sekitar 3000 massa akan diturunkan," ujar Koordinator Umum aksi, Kajidin kepada cuplik.com, Minggu malam (16/2/14).
Menurutnya aksi itu dilakukan akibat tidak segera dicabutnya intruksi BPH Migas terkait pencabutan subsidi BBM untuk kapal nelayan di atas 30 GT. Padahal sebelumnya empat instansi sudah menyepakati menggagalkan pencabutan subsidi BBM tersebut.
Ditandatangani dari Ditjen Migas oleh M Hidayat, Ditjen Perikanan Tangkap KKP oleh M Zain H, BPH Migas oleh A Muhaemien, dan dari PT Pertamina oleh Deny Djukardi.
Kesepakatan itu bermula atas desakan ribuan nelayan FNB saat mendatangi PT Pertamina pusat, KKP, Kementerian ESDM, dan Istana negara pada Rabu 5 Februari 2014.
Sementara Koordinator Lapangan Aksi, Sahali SH menegaskan, unjuk rasa di PT Pertamina Balongan ini merupakan aksi yang bukan main-main, aksi ini sendiri akan berlangsung hingga tuntutan terpenuhi.
"Target aksi kita sampai tuntutan terpenuhi, yakni distribusi BBM subsidi kembali lancar. Karena hingga saat ini belum juga ada realisasi, padahal waktu di Jakarta sudah ada kesepakatan," jelasnya.
Ia menilai pemerintah khususnya BPH Migas tidak konsisten terhadap kesepakatan yang sudah ditandatangani.