Robot tipe humanoid itu, menurut Strait Times, memiliki wajah yang cukup girlie dan matanya agak terlalu besar. Dengan hidung kecil dan rambut sebahu, ia diprogram mengikuti 42 gaya yang biasa dilakukan para model sebenarnya ketika melenggak di atas panggung.
"Hello everybody, I am cybernetic human HRP-4C," demikian kata-kata yang diprogramkan padanya, ketika dipamerkan kepada media di National Institute of Advanced Industrial Science and Technology, di luar kota Tokyo.
Robot fesyen itu tingginya 158 cm, tinggi rata-rata perempuan Jepang berusia 19-29 tahun. Beratnya cukup ringan, hanya 43 kg termasuk baterai dengan tubuh abu-abu metalik dan terinspirasi dari wajah kartun Jepang (manga).
Pemimpin riset humanoid yang ikut menciptakan si fashion-bot itu, Shuji Kajita, mengatakan sengaja tak membuatnya terlalu mirip dengan manusia aslinya. Lagipula jika memang berniat demikian, lanjutnya, maka tubuhnya tak akan seperti kaleng. "Kami memang cenderung mengikuti gaya anime," katanya.
Menurut institut riset robotik yang menciptakannya, robot itu dibuat untuk industri hiburan dan saat ini tak dijual. Namun demikian pada hari pertama dipamerkan, robot ini banyak mendapatkan decak kagum dari penontonnya.
Ia memamerkan sejumlah ekspresi wajah ketika sensornya mendapat stimulasi. Preview robot akan berlanjut di sebuah pagelaran busana di Tokyo pada 23 Maret mendatang. Robot model HRP-5C ini, rekonstruksinya menghabiskan sekitar 200 juta yen atau Rp 2,4 miliar.