"Sudah seminggu ini tidak ada stok sama sekali. Petani pada menjerit. Padahal sudah ada bantuan untuk pupuk pasca banjir di Indramayu," ujar Koordinator Asosiasi Pengecer Pupuk Kecamatan Arahan Indramayu, Jaidi, Selasa (25/3/14).
Ia memaparkan, akibat kelangkaan itu, khususnya di wilayah Kecamatan Arahan dan Cantigi, harga menjadi naik, yang sebelumnya Rp180 ribu per kuintal, kini naik hingga Rp200 ribu. "Itu pun barangnya tidak ada, nyarinya susah," jelasnya.
Padahal, paparnya, pada gudang Lini III yang terletak di Jatibarang, stok masih ada tapi tidak boleh dikeluarkan, alasannya tidak ada jatah dan alokasi habis.
"Sudah telpon ke man-mana, seperti ke dinas dan lain-lain. Kayaknya Kujangnya tidak mau mengeluarkan, padahal ada. Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian harusnya segera menindaklanjuti masalah ini." Pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada dua bulan lalu (9/1/14), Humas PT Pupuk Kujang, Abyradityo, menegaskan bahwa stok pupuk 2014 di Indramayu dan Cirebon sdah aman.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian juga sudah membantu Indramayu sebanyak Rp50 Milyar, bibit, pupuk dan lain-lain terkait bantuan pasca banjir.
Menurut data Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Indramayu, yang pernah disampaikan kepalanya, Firman Muntako menyebutkan, produksi gabah kering di Kabupaten Indramayu pada 2013 mencapai sedikitnya 1,69 juta ton dari realisasi tanam seluas kurang lebih 118 ribu hektare. Firman menginginkan agar di 2014 ini penghasilan meningkat.