Minimnya Caleg Peduli Lingkungan

Cuplik.Com - Indramayu - Indramayu merupakan daerah pesisir, yang berarti sebagian wilayahnya berbatasan dengan laut. Namun, beberapa wilayah daratnya justru terkikis oleh ombak pantai dan berubah menjadi wilayah perairan. Pengikisan yang dikenal dengan abrasi ini, diakibatkan oleh kerusakan pada 85 persen pohon bakau (mangrove).

Hal itu diungkapkan oleh Ismail Husni dari Kepemudaan Mangrove Adventure, lembaga yang bergerak di bidang lingkungan. Ditemui di ruang kerjanya di wilayah Singaraja, Indramayu, pada Rabu (02/04), Husni mengungkap beberapa wilayah mengalami kerusakan ekosistem bakau yang sangat parah. Ia menyebut Balongan, Singajaya, serta Tambak sebagai wilayah yang paling parah.

"Pemulihan wilayah-wilayah yang rusak tersebut butuh waktu paling sedikit selama lima tahun. Dan kita berkejaran dengan abrasi yang terus mengikis wilayah daratan," ungkap Husni.

Ia pun mengritik pemerintah daerah yang tidak melakukan langkah-langkah kongkrit terkait kerusakan tersebut. Sehingga, menurutnya, bisa jadi dalam waktu 20 tahun, wilayah Singaraja dan Singajaya bakal terkikis lebih banyak.

Sembari meminta Pemda agar melakukan langkah kongkrit, Husni mengimbau agar perusahaan yang ada di Indramayu lebih peduli lingkungan. Apalagi, tambahnya, beberapa perusahaan tersebut berada tak jauh dari lokasi yang terkena abrasi.

Menghadapi musim pemilihan umum, Cuplik.com pun bertanya tentang sikap lembaga lingkungan ini terhadap dinamika politik yang ada.

"Kami menyayangkan, tak ada satu pun menurut pengetahuan kami, caleg dan partai yang mengusung isu lingkungan. Ini ironis, mengingat makin parahnya kerusakan lingkungan yang senantiasa mengintai kehidupan kita dari waktu ke waktu," tutup Husni.