"Tampak jelas bahwa Jokowi kandidat yang paling dipilih sebagai presiden," ungkap Direktur Regional Asia Pasific RMR, Debnath Guharoy di Jakarta, Rabu (2/4/13).
Pihaknya memaparkan, berdasarkan survei RMR, elektabilitas Jokowi terus merangkak naik, pada Maret 2014 sudah menembus 45 persen. Padahal sebelumnya sempat turun, pada Februari baru memperoleh 40 persen, dan pada hari sebelum pengumuman Jokowi nyapres hanya mendapat 35 persen.
Di bawah Jokowi, Elektabilitas Capres lain turun jauh diraih Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 15 persen, disusul Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie 11 persen, dan Ketum Partai Hanura Wiranto dengan 7 persen, Capres selebihnya di bawah 5 persen.
Sementara, untuk elektabilitas Partai, RMR merilis diraih oleh PDI Perjuangan dengan perolehan 37 persen.
"PDIP unggul untuk mendapatkan suara terbanyak pada pemilu legislatif (pileg). Sebelum pengumuman Jokowi jadi capres (14 Maret), elektabilitas PDIP 27 persen. Kemudian sesudah pengumuman, melonjak 10 poin ke 37 persen," papar Debnath.
Di urutan kedua diraih Partai Golkar dengan 17 persen, disusul Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebanyak 14 persen, Partai Demokrat (PD) mendapat 10 persen, dan Hanura hanya 6 persen. Selebihnya di bawah 5 persen.
"Persaingan panjang ini tampaknya bisa dikatakan telah berakhir, bahkan sebelum (Pilpres) dimulai," tandas Debnath.
Survei RMR mengambil mengambil sampel sebanyak 2.300 calon pemilih di seluruh Indonesia. Wawancara tatap muka dilakukan di 34 provinsi dengan pengambilan sampel yang seimbang. Ambang batas kesalahan ± 1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut Hasil Survei Lengkap RMR per-Maret 2014:
Elektabilitas Capres:
Elektabilitas Partai Politik:
Sebelumnya, menurut regulasi KPU, masa pemungutan suara untuk Legislatif nasional Dapil Luar Negeri dilakukan pada 30 Maret hingga 6 April 2014, waktu pencoblosannya ditentukan oleh masing-masing PPLN di setiap negara.
Meski begitu, hasil pemungutan suara di luar negeri akan dihitung menunggu hasil pencoblosan WNI pada 9 April nanti di Indonesia. Selama belum dihitung, kotak suara akan diamankan menggunakan segel yang diproduksi melalui logistik pemilu.
Diketahui, jumlah DPT di luar negeri yang tercatat berdasarkan SK KPU nomor 240 tahun 2014 berjumlah 2.025.005 orang yang tersebar di seluruh negara di dunia.