Sahali SH yang sering disebut-sebut sebagai sosok yang kritis, tegas, dan konsisten dalam menjunjung keadilan, tampaknya pantas disandang pria asli putra Indramayu yang lahir pada 15 Agustus 1977 ini. Pasalnya sudah ribuan kali ia tampil di lapangan berteman megaphone beratapkan terik matahari, dan berorasi lantang di depan bersama barisan massa dalam menyampaikan aspirasi rakyat.
Dirinya selalu berkomitmen memperjuangkan suara Rakyat yang merupakan "suara Tuhan" sejak saat mengenyam bangku kuliah di Yogyakarta hingga berkeluarga. Bahkan saking seringnya nongol di setiap barisan massa dan masalah-masalah rakyat, ia sering disebut sebagai aktivis joker yang multi-talenta, di setiap barisan massa selalu ada sosok Sahali.
Kenapa Sahali SH Nyaleg di DPRD Indramayu 2014?
Berawal menjadi aktivis mahasiswa di Kota Gudeg, dia melanjutkan profesinya sebagai Pengabdi Bantuan Hukum di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung, lalu resmi mengundurkan diri pada akhir 2012. Berbekal kartu advokat (pengacara) dari PERADI, ia makin mahir mengolah masalah-masalah hukum, baik litigasi maupun non-litigasi.
Sebagai seorang advokat, pria yang akrab dipanggil Bang Ali ini, banyak menangani kasus-kasus yang berkenaan dengan perjuangan hak buruh, petani, nelayan dan permasalahan hukum di masyarakat lainnya, bahkan hingga penanganan kasus korupsi khususnya di wilayah kabupaten Indramayu. Pengalamannya bersidang dan berdebat adu argumen di pengadilan dalam setiap membela masalah-masalah hukum, ia makin lihai dalam mengkonstruksikan alur kasus hukum yang ia tangani.
Seringnya berurusan dengan para penegak hukum, anggota dewan (legislatif) dan eksekutif, baik di daerah maupun provinsi bahkan pusat, serta seringnya melihat kinerja para pengemban amanat rakyat yang lamban dan tidak kredibel, secara tidak langsung mendorong niat seorang Sahali SH untuk mencalonkan dirinya sebagai anggota dewan di Indramayu.
Perjalanan seorang Bang Ali menjadi calon anggota Dewan sangat panjang, semuanya berawal dari keterlibatannya di berbagai aktivitas gerakan sosial di Indramayu, mulai dari gerakan kesadaran hukum, gerakan anti korupsi, gerakan kesadaran hak bagi buruh, nelayan, petani bahkan sampai dia dipercaya di Ormas underbow Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, untuk menjadi Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Indramayu.
Tekad dan bakat sebagai seorang pemimpin mulai terasah saat dirinya sejak mahasiswa di Yogyakarta menjadi Ketua Umum Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Indramayu (KAPMI) D.I.Yogyakarta, hingga dirinya dipercaya menjadi Ketua di beberapa organisasi.
Ia juga menjadi pelopor sekaligus ketua pertama di Pos Bantuan Hukum Berbasis Masyarakat (PBHBM) Indramayu pada 2007. Kiprahnya yang mulai buming hingga provinsi, kemudian ia ditantang untuk menjadi Kepala DIvisi Bidang Sosial dan Politik di LBH Bandung pada 2009.
Namun, banyaknya aktivitas menyoroti situasi daerah Indramayu, pada 2012 ia mengundurkan diri dengan pertimbangan untuk kembali ke Indramayu. Sebagai putra daerah asli Kota Mangga ini, ia berniat ingin mewujudkan perjuangan rakyat Indramayu dari sisi politik, hukum dan sosial.
Kenapa Sahali SH Memilih PDI Perjuangan?
Maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Indramayu dengan nomor urut 6 di Dapil 5 (Kandanghaur, Gabuswetan, Kroya, dan Bongas) melalui PDI Perjuangan ini, Bang Ali merasa cocok dan tepat karena partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri ini dianggap memperjuangkan kepentingan arus bawah atau wong cilik sesuai dengan slogan umumnya.
Meskipun aktif pada Partai berlambang Banteng bermoncong putih ini, dirinya tidak terlalu menonjolkan sebagai salah satu kader Partai PDI Perjuangan saat menangani kasus-kasus yang menimpa kliennya, artinya ia tak pilih-pilih dan tak pandang bulu, siapa pun orangnya dan dari partai mana pun akan ia bela untuk melakukan advokasi hukum. Profesionalitas dalam setiap penanganan kasus selalu ia kedepankan.
Baginya, seorang calon Anggota Dewan harus mengedepankan kepentingan rakyat bukan kepentingan partai.
"Sangat berbeda sekali sebagai calon anggota DPRD kita harus mewakili rakyat, dan jelas sekali tantangannya lebih tinggi dan lebih membumi, tetapi tetap semuanya itu merupakan bagian dari amanah dan ibadah kita bersama sebagai warga negara", papar Pria alumni sarjana Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta tahun ajaran 2005 lalu ini.
Dirinya yang terbilang sebagai generasi muda, menganggap di PDI Perjuangan meski merupakan salah satu Partai terbesar di Indonesia, partainya mampu memberikan kesempatan kepada kader-kadernya untuk berkembang, terutama kepada generasi muda yang memiliki loyalitas, kemampuan, dan disiplin.
"Partai tetap mengawasi loyalitas kadernya dan perjuangan dirinya memperjuangkan kesejahteraan rakyat khususnya wong cilik", katanya.
Harapan Sahali SH Untuk Rakyat ke Depan
Sahali SH merupakan putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Tonyo alias Wartim dan Ibu Rawi. Putra daerah asli Kota Mangga ini mempunyai seorang istri Uni Nurafiati AMKep dan satu orang anak laki-laki Hibannaufal. Ia mengaku tidak merasa kesulitan untuk membagi waktu dengan keluarga.
"Caranya dengan berkomunikasi secara intensif dengan istri dan anak, dan memberikan waktu libur sepenuhnya untuk keluarga, dan memberikan tanggungjawab sebagai kepala keluarga, serta memahami situasi dan dalam berbagai kesempatan untuk berbagi dengan keluarga," katanya.
Sepanjang hidupnya, Sahali dianggap sebagai sosok yang selalu memegang teguh prinsip kebenaran dan keadilan, dirinya siap menjadi yang terdepan dalam menyampaikan aspirasi yang haus akan keadilan, dia telah membuktikannya menjadi seorang inisiator. Karena itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan pengawasan secara intensif terhadap setiap kebijakn pemerintah dan legislatif.
"Apabila tidak mengikuti dan melanjutkan amanah rakyat, maka Kita semua dapat menggunakan hak kita bersama sebagai warga negara dalam menentukan peran serta tanggung jawaba yang diembankannya," ungkapnya.
Dia sangat mengharapkan adanya peningkatan kesadaran terhadap masyarakat terkait mekanisme pengawasan rakyat terhadap pihak yang mejalankan amanah, yakni Pemerintah dan DPR ataupun DPRD, dan untuk itulah salah satu alasan yang mendorong keputusan Bang Ali untuk mencalonkan diri menjadi anggota Legislatif di Indramayu melalui Partai yang berlambang banteng yang moncongnya putih ini.
"Saatnya kedaulatan rakyat benar-benar didengar. Saatnya rakyat menuntut hak untuk dilayani dan bukan melayani," tandasnya.