Korban bernama Sanusi (60 tahun), peristiwa terjadi pada 9 April 2014 di TPS 8 desa Langut blok Wa Karni Kecamatan Lohbener Indramayu Jawa Barat. Saat itu, korban yang sedang asik melihat papan nama-nama caleg, langsung dihampiri kuwu H Juju Jubaerudin.
Menurut pengakuannya terhadap anaknya Roni (40 tahun), korban mendapatkan beberapa tamparan dan tekanan dengan mempermalukan bapaknya di muka umum saat pemungutan suara berlangsung. Korban dirangkul oleh kuwu kemudian ditampar kedua pipinya.
"Bapak ditanya oleh kuwu, kamu partainya apa, bapak menjawab, PKB. Kemudian langsung kuwu membawa bapak saya dan diancam," ungkap anak kandung korban, Roni, Jumat (18/4/14).
Atas kejadian itu, Roni mengaku kesal terhadap perlakuan seorang pemimpin yang dinilai sewenang-wenang. Sehingga, Roni sempat melaporkan ke polsek Lohbener, namun saat itu Kanit reskrim yang dicarinya tidak ada di tempat.
Roni menjelaskan, sebelumnya kuwu Juju beserta anak buahnya sempat menargetkan desanya itu agar semua warganya memilih Partai Golkar hingga targetnya mencapai 70 persen. Pasalnya, hal itu mengingat pucuk pimpinan di Indramayu (Bupati) berasal dari Partai Golkar.
"Atas nama keluarga, inginnya kasus ini dilanjutkan diproses secara hukum untuk mendapatkan keadilan. Agar tidak ada lagi kesewenang-wenangan seorang kuwu," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari pihak kuwu belum juga tercapai.