Pihak BNP2TKI mendelegasikan staffnya untuk meninjau keadaan Tati di RSUD Indramayu, didampingi Koordinator P4TKI Cirebon, Atep Suryadi Hidayat, dan Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu, Adi Satria.
Pihak BNP2TKI memberikan bantuan sementara berupa santunan ke korban untuk kebutuhannya di Rumahsakit.
Diketahui, luka Tati akibat disiksa majikannya saat menjadi TKW di Arab Saudi, hampir dua tahun belum juga sembuh meski sempat dirawat di Rumahsakit Arab saudi selama satu tahun.
"Kita melihat kondisi korban. Apa yang sudah ditangani oleh rumahsakit. Kita juga sudah memberi santunan kepada korban," ujar staff Dirjen Pemberdayaan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI, Fitroh Anggoro saat menjenguk Tati di ruang kelas 1 RSUD Indramayu, Selasa malam (29/4/14).
Pihaknya mangaku akan terus memantau perkembangan kesehatan Tati. "Nanti kita hubungan lanjut dengan dokternya. Apapun yang ada di sini kita laporkan nanti untuk ditindaklanjuti. Kita juga sudah berkoordinasi dengan P4TKI Cirebon dan Dinsosnakertrans Indramayu mengenai bagaimana kelanjutannya," imbuhnya.
Bahkan Fitroh menegaskan, jika penanganan Tati membutuhkan Rumahsakit yang lebih besar, pihaknya akan berusaha untuk memindahkannya.
Menurut Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Juwarih mengatakan, Sebelumnya pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Kepala BNP2TKI, Gatot Abdullah Mansyur yang menyatakan bahwa mpihak BNP2TKI siap membantu Tati untuk pengobatan selanjutnya.
"Mereka datang ke sini setelah ada pemberitaan media, tadi siang (29/4) kami berkomunikasi dengan Pak Gatot (kepala BNP2TKI)," jelas Juwarih.
"Katanya (Gatot), BNP2TKI siap menanggung biaya lanjutan perawatan korban (Tati)," imbuhnya.
Juwarih juga menjelaskan, bahwa bantuan sementara berupa santunan dari BNP2TKI berbentuk uang sebesar Rp2,5juta. "Iya tadi diberi bantuan sementara oleh BNP2TKI 2,5juta rupiah kepada korban," jelasnya.
Selain itu, pihak Dinsosnakertrans Indramayu, Adi Satria mengatakan, pihaknya akan melaporkan ke Kepala Dinas untuk dikoordinasikan dengan Bupati Indramayu Anna Sophanah.
"Nanti kita akan koordinasikan dengan kepala, melakukan tindakan apa untuk korban TKI ini," katanya.