Diduga Motif Politik, Pemda Gagalkan Proyek Jembatan Sepihak

Cuplik.Com - Indramayu - Jembatan penghubung desa yang seyogyanya sudah dapat dimanfaatkan warga kini hanya tinggal harapan. Pasalnya pengerjaan pembangunan jembatan dihentikan secara sepihak oleh Pemda melalui PU Bina Marga tanpa alasan jelas. Padahal semua material sudah berada di lokasi dan pengerjaan proyek sempat dilakukan. Disinyalir ada motif politik terkait perolehan suara Pemilihan Legislatif 2014. Hal itu terjadi di desa Sukadadi kecamatan Arahan Indramayu Jawa Barat.

"Kami tidak mengerti kenapa pembangunan jembatan itu digagalkan padahal sudah dalam tahap pengerjaan," terang Wahono, kuwu desa Sukadadi saat ditemui, Kamis (15/5/14).

Wahono mengakui, pihak pemerintah desa belum pernah diajak bicara terkait dengan alasan pembatalan pembangunan jembatan tersebut. Bahkan ia kaget tiba-tiba pengerjaan dihentikan.

Ia mensinyalir, pembatalan pembangunan jembatan desa itu erat kaitannya dengan hasil Pemilu Legislatif kemarin.

"Karena desa Sukadadi perolehan suara partai Golkarnya paling rendah diantara desa lain di kecamatan Arahan. Mungkin karena itu," jelasnya.

Seperti diketahui hasil pleno PPK Kecamatan Arahan partai Golkar di desa Sukadadi memperoleh 447 suara atau sekitar 28% dari 1594 jumlah suara sah.

Sehingga sejauh ini pihaknya belum bisa memberikan penjelasan kepada warganya yang hampir semuanya menanyakan hal itu.

Menurut Sarip, tokoh pemuda desa Sukadadi mengatakan, ia mewakili warganya merasa kecewa atas digagalkannya pembangunan jembatan tersebut. Ia menilai bahwa Pemda Indramayu melakukan tindakan sewenang-wenang.

"Ini merupakan sikap arogansi kebijakan pemerintah terhadap desa, kami meminta kejelasan tentang pemberhentian proyek jembatan itu biar rakyat tidak salah paham," ujarnya.

"Jika benar ada motif politik, maka kami dan warga akan menuntut profesionalitas kinerja pemerintah Indramayu. Ini tidak ada kaitannya dengan politik," tegas Sarip.

Sementara itu, menurut pihak Pemerintah Kecamatan Arahan, pihaknya membenarkan kalau desa Sukadadi telah mendapatkan acc atas proyek pembangunan jembatan.

"Iya benar desa Sukadadi pernah mengirim proposal itu (jembatan -red). Saya yang mengantarkan ke Kabupaten. Saya juga tahu kalau sudah di acc," jelas Sekmat Arahan, Ruswo saat ditemui di kantornya.

Ia mengaku tidak tahu kenapa sampai dibatalkan. "Setahu saya biasanya kalau sudah di-acc pasti dikerjakan," katanya.

Terkait adanya sebab politik, Sekmat mengaku tidak berani memastikan. "Kalau soal karena perolehan suara, enggak tahu ya. Tapi memang sih Sukadadi perolehan suara Golkarnya kedua dari bawah," tandasnya.