Cuplik.Com - PANGKAL PINANG: Malaysia sukses menangguk fulus dari pariwisata. Kalau mau, Indonesia ya, mesti belajar pula dari Negeri Jiran.Menurut pakar pariwisata dari Malaysia Prof Dr Datuk Abdul Abu Bakar, industri pariwisata memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara, jika mampu dikelola dengan baik. "Industri pariwisata ini merupakan kegiatan ekonomi negara yang mendatangkan keuntungan lumayan besar bagi negara, namun harus dikelola dengan baik," katanya seusai menjadi pembicara dalam seminar kepariwisataan di Pangkal Pinang, Rabu (11/3).
Bahkan, kata dia, sektor pariwisata merupakan penyumbang utama kepada pendapatan sebuah negara dan salah satu sektor terbesar di dunia. "Sektor kepariwisataan menyumbang 10 persen dari keseluruhan sektor di dunia," katanya.
Menurut dia, Malaysia bisa dijadikan panduan dalam merancang dan mengelola industri pariwisata secara optimal. Alasannya, Malaysia itu sudah nemulai hal itu sejak lama. Sudah begitu, kata profesor, Malaysia sukses pula. "Industri pariwisata sangat luar biasa jika dikembangkan dengan baik, karena mampu menjadi gerbong untuk menggerakan sektor-sektor lain," katanya.
Industri pariwisata, kata dia, juga turut membantu pembangunan sosial dan budaya serta mampu membina jati diri suatu bangsa pada zaman globalisasi ini.
Menurut profesor dari Universitas Malaya itu, industri pariwisata dewasa ini menjadi perhatian dunia karena bisa dilihat dari pelbagai sudut baik dari perspektif alam sekitar, sosial dan budaya, serta aspek perekonomian.
"Konsep pembangunan industri pariwisata lestari mesti menjadi perhatian jika berbicara peningkatan pembangunan kepariwisataan yaitu menjadikan alam sekitar sebagai aset utama pariwisata yang harus dilestarikan agar bisa dinikmati generasi mendatang dalam jangka panjang," katanya.
Menurut dia, keindahan dan keasrian alam sekitar adalah modal utama dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Pemerintah daerah harus mampu melihat keindahan alam sebagai potensi pariwisata yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian. "Di Malaysia membagun industri pariwisata dengan memberikan perhatian kepada keasrian alam, sosial, dan budaya yang asli tanpa diubah yang dapat menghilangkan jejak sejarah sebagai potensi besar untuk dikembangkan dalam peningkatan dunia kepariwisataan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Malaysia memfokuskan perhatian kepada obyek wisata sejarah yaitu peninggalan zaman penjajahan yang terus dilestarikan. "Demikian juga dengan pelestarian budaya menjadi warisan dalam bentuk nyata seperti rumah, kuburan, senjata, masjid, dan sebagainya," katanya.
Jika warisan budaya yang tidak tampak, kata dia, hal itu diwujudkan dalam bentuk lagu, seperti dendang sayang, joget, puizi nazam, marhaban, dan berzanji yang menggambarkan ciri khas bangsa.
"Pelestarian budaya tersebut, menjadi daya tarik tersendiri dalam menarik minat wisatawan untuk menjadikan Malaysia sebagai tempat kunjungan wisata, sehingga dunia pariwisata di Malaysia cukup maju dan didukung oleh perhatian pemerintah," katanya.