Cuplik.Com - INDRAMAYU - Suasana di Jalan Raya Bulak, Desa/Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, sempat mencekam ketika terjadi saling lempar batu antara warga setempat dengan ormas, Jumat (27/6).
Aksi saling lempar bermula ketika ormas dari Cirebon bernama
Aliansi Masyarakat Nahi Munkar (Almanar) berjumlah sekitar seratus orang melakukan konvoi mendatangi Jatibarang pukul 13.30 wib. Mereka datang dengan mengendarai motor dan mobil pick up.
Saat di Jalan Raya Bulak, iring-iringan konvoi kemudian berhenti, karena hendak menyasar gudang miras yang ada di sana, tepatnya di Blok Gudang, Desa Jatibarang Baru. Gudang miras itu sebelumnya sudah ditutup oleh polisi, dan tidak ada botol miras yang tersimpan di sana. Akan tetapi, saat itu aparat polisi sudah bersiaga membentuk barikade, dan didukung pula oleh mobil watercanon, di depan gudang miras di jalan raya bulak Jatibarang.
Lokasi Jalan Raya Bulak dan bekas gudang miras tersebut berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Jatibarang. Sementara dari arah timur rel kereta api yang mengarah ke Cirebon, di mana lokasinya dipadati pemukiman, satu persatu warga di sana berkerumun di jalur rel. Massa ormas yang melihat warga bermunculan kemudian mendekati kerumunan warga tersebut. Saling memprovokasi, bentrokan akhirnya tidak bisa dihindari seiring batu yang dilempar kedua kubu bertebaran ke
segala arah.
Tidak lama kemudian, asap dari gas air mata yang ditembakkan oleh aparat polisi membuat pemandangan di jalur kereta itu keruh. Kedua kubu saling berlarian menghindari asap gas air mata. Konsentrasi massa terpecah, sehingga skala bentrokan berhasil diperkecil. Perwakilan dari kepolisian kemudian mencoba melerai bentrokan tersebut. Barikade polisi berada di antara kubu warga dengan ormas.
Selanjutnya di depan Mapolsek Jatibarang, perwakilan dari ormas Almanar kemudian melakukan orasi. Salah seorang perwakilan
Almanar saat itu menyebutkan bahwa adanya gudang miras menjadi alasan pihaknya konvoi mendatangi Jatibarang. Menurutnya, menjelang bulan puasa seharusnya jangan sampai ada kemaksiatan.
"Hargai bulan puasa. Bila ada kemaksiatan, akan dimintai pertanggungjawabannya," katanya melalui pengeras suara.
Seusai perwakilan Al-Manar orasi, Kapolres Indramayu
AKBP Wahyu Bintono kemudian mengatakan, bahwa gudang miras tersebut sudah tidak ada lagi mirasnya. Di bekas gudang miras itu juga saat ini sudah dipasangi pita polisi oleh pihaknya.
"Tidak ada miras lagi di Jatibarang. Saya bertanggungjawab atas keamanan di sini. Tolong percayai polisi. Sekarang, tolong hargai rumah tangga kami. Masyarakat Indramayu merasa terganggu. Jangan ganggu ketentraman," katanya melalui pengeras suara.
berdasar pantauan, saat bentrok massa di jalur penghubung antara Jatibarang karangampel kendaraan yang melalui jalur tersebut sempat macet ditutup sementara, dan kembali lancar setelah polisi berhasil melerai kerusuhan dari keduanya.