Prabowo menuding bahwa Jokowi saat di Indramayu mengatakan bahwa ia menolak Koperasi Petani, namun dalam debat capres itu kemudian Jokowi pun mengklarifikasi dan mengatakan bahwa Prabowo mungkin salah dengar atau salah baca.
Menanggapi itu, Ketua Front Nelayan Bersatu (FNB) sebagai penyelenggara saat Jokowi ke Indramayu menegaskan, bahwa pernyataan Prabowo sangat tidak berdasar. Pasalnya saat itu kampanye Jokowi dilaksanakan di desa Karangsong Indramayu yeng merupakan sentra nelayan dan Jokowi tidak berkampanye.
"Jokowi datang terlambat dan sudah bukan waktu kampanye, sehingga Jokowi hanya menyampaikan Permohonan maaf karena datang terlambat kepada Rakyat yang masih setia berada di lapangan," terang Ono, sabtu malam (5/7/14).
Ia menjelaskan, kedatangan Jokowi ke Indramayu hanya menandatangani Piagam Perjuangan Desa Karangsong yang sebelumnya dibacakan Oleh Ono Surono, salah satu butir isinya adalah Memperkuat Koperasi Nelayan.
"Sangatlah jelas bahwa Prabowo salah mendengar dan menjadi fatal karena dipertanyakan pada sesi debat yang ditonton Seluruh Rakyat Indonesia," tegasnya.
Oleh karenanya, Ono mengingatkan kepada rakyat Indonesia, bahwa begitu mudahnya fitnah dan bicara yang tidak sesuai dengan kebenaran. Sehingga ia mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia agar pada besok Rabu 9 Juli 2014, untuk memilih presiden yang benar-benar bersih.
"Begitu mudahnya bicara yang Jauh dari kebenaran keluar dari mulut seorang Prabowo, seperti halnya fitnah-fitnah lain kepada Jokowi yang bertujuan menggiring rakyat untuk tidak memilihnya," katanya.
"Mari kita renungkan dalam hati untuk memilih Presiden yang baik, jujur, tulus dan tidak pernah mengumbar fitnah serta selalu bicara kebenaran," tandasnya.