Seorang karyawan Payangkara Cellular di ITC Kuningan, Indra, Selasa (17/3) mengakui, penjualan telepon selular di tokonya semakin turun sejak dimulainya kampanye.
"Sejak kampanye pengunjung makin sepi, otomatis penjualan juga menurun. Biasanya saya dapat menjual sekitar lima unit per harinya, namun sekarang hanya 2 unit terjual," katanya.
Indra memperkirakan dengan penurunan penjualan, omset toko yang biasanya sekitar Rp 15 juta per bulan bisa turun menjadi sekitar Rp 9 juta per bulan.
Hal senada juga dilontarkan pemilik toko ponsel di lantai 3 Blok D 2 No. 1 ITC Kuningan, Herman tentang semakin menurunnya penjualan sejak masa kampanye.
"Sampai tengah hari belum ada satu pun unit yang terjual. Biasanya kami dapat menjual sekitar 10 unit per harinya," katanya.
Ia juga mengaku penjualan hari Senin (16/3) kemarin hanya mencapai sekitar 3 unit. Penurunan angka penjualan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan turunnya angka penjualan akibat krisis.
"Krisis global tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan di toko saya, namun ternyata kampanye partai politik menjelang pemilu mempunyai dampak lebih besar terhadap penjualan," katanya.
Herman juga menambahkan sepinya pengunjung disebabkan oleh kecilnya keinginan para pembeli untuk bepergian karena khawatir kampanye akan menimbulkan kerusuhan.
"Menurut saya pusat perbelanjaan ini sepi karena hilangnya minat masyarakat untuk bepergian karena takut oleh kerusuhan yang mungkin timbul karena kampanye," katanya.
Sementara itu, pemilik toko elektronik Suara Kencana di Pusat Elektronika Harco Mangga Dua, Novi, mengaku penjualan yang sudah turun sejak krisis semakin anjlok karena kampanye pemilu.
Hari Selasa ini, sebelum jam makan siang ia hanya dapat menjual satu unit barang, sementara pengunjung yang mampir hanya sekitar tiga orang.
"Hari-hari sebelumnya pengunjung sudah sepi karena dampak krisis global, hari ini keadaan semakin buruk karena pengaruh kampanye," katanya.
Meski begitu, ada toko yang angka penjualannya tidak terpengaruh oleh kampanye terbuka parpol. Seorang karyawan toko Kingtel Cellular, Ayu, mengaku penjualan tidak terpengaruh kampanye, karena angka penjualan sudah turun sejak krisis global.