Pantauan dilapangan, Selain bazar, acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai lomba seperti festival band dan lomba busana muslim untuk anak-anak dan remaja.
Dikatakan Nanang Hasan Susanto, Konsultan sekaligus yang mewakili KAMI saat di temui Cuplik.com dilokasi, menuturkan, KAMI Korwil Indramayu yang konsen pada gerakan pemberdayaan ekonomi keluarga buruh migran agar memiliki kemandirian ekonomi, menyajikan produk aneka makanan hasil produksi purna Buruh Migran Indonesia (BMI). Diantaranya adalah Emil. Purna BMI asal Desa Indramayu yang pernah bekerja di Malaysia pada Tahun 1998-2000 ini menyajikan kue talam bawang, kue lapis, pudding roti, talam merah, talam kuning, kue lotto dan risoles.
“Pada kesempatan ini, KAMI Korwil Indramayu yang konsen pada gerakan pemberdayaan ekonomi, menyajikan produk aneka makanan hasil produksi purna Buruh Migran Indonesia (BMI_Red)”.Ujar Nanang Kpada Cuplik.com pada Kamis 24/7.
Ditambahkan Nanang, anggota yang turut serta seperti Emil, Esih Rochaesih yang merupakan purna BMI asal Telukagung dimana mereka pernah bekerja di Arab Saudi pada tahun 2002-2005 lalu.
Pada acara tersebut keduanya menyajikan produk berupa keripik pisang, keripik sukun, manisan ciremai, brownies kukus dan bolu tape. Selain itu Stand KAMI Korwil Indramayu juga diisi oleh aneka produk milik Tasniyah, yang merupakan purna BMI asal Majakerta dimana dririnya pernah bekerja di Hongkong pada Tahun 2005-2008 lalu, dan pada kesempatan ini Tasniyah menyajikan produk terasi, cempal panas dan tas kerajinan tangan.
“saya memasarkan produk hasil saya yakni, terasi, cempal panas dan tas kerajinan tangan”. Ungkap Tasniyah pada Cuplik.com
Sementara itu Sri Suhesti. Purna BMI asal Telukagung yang pernah bekerja di Abu Dhabi pada tahun 2004-2006 lalu, juga turut berperan dengan menyajikan aneka kue kering seperti nastar, kue salju, kue kacang coklat dan lain-lain.
Kepada Cuplik.com, para purna pahlawan devisa tersebut mengatakan, terus melakukan produksi rumahannya, meskipun baru dipasarkan pada skala lokal, di toko dan warung-warung dekat rumah. Pada momen menjelang lebaran seperti saat ini, diakuinya omset penjualan terus meningkat pesat hingga 500 persen.
“Alhamdulillah terus naik sampai 500 persen, Lumayan buat Lebaran”, Ujar Sri Suhesti.
Keempatnya merupakan purna BMI, dan merupakan prototype wanita Indonesia yang mau bekerja keras. Andai saja mayoritas purna BMI di Indonesia melakukan upaya-upaya membangun kemandirian ekonomi, maka kemandirian Bangsa akan segera terwujud, dan karenanya harkat dan martabat Indonesia sebagai Bangsa dapat terjaga.
“Andai saja mayoritas purna BMI di Indonesia melakukan upaya-upaya membangun kemandirian ekonomi, maka kemandirian Bangsa akan segera terwujud”.Tutup Nanang.