Cuplik.Com - Indramayu - Puluhan rumah milik warga pesisir pantai di Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu terendam air setinggi setengah meter, pada Selasa (5/8) kemarin.
Hal tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca yang ektrim dan angin yang menyapu permukaan laut begitu tinggi hingga tiga meter.
Musibah tersebut sempat menyita perhatian warga sekitar yang beramai ramai melakukan tindakan dini, karena ada kehawatiran potensi tsunami sesuai isu yang diterima warga.
Berdasar informasi yang dihimpun Cuplik.com menyebutkan, kejadian tersebut bermula sekitar pukul 16.00 WIB, dimana situasi angin yang sangat kencang hingga mampu mengangkat permukaan ombak sangat tinggi, akibatnya air laut pasang dan masuk ke pemukiman warga, meski demikian beruntung kejadian tersebut tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan
korban jiwa serta kerugian material yang sangat berarti.
Waryanto (Pamong Desa Limbangan) mengatakan, saat kejadian berlangsung dirinya sedang tidur, ketika terbangun kondisi air sudah masuk ke rumahnya setinggi setengah meter.
"Ketika saya keluar ternyata rumah tetangga juga sama terendam air,"tuturnya kepada Cuplik.com, dilokasi kejadian.
Waryanto menambahkan, kejadian tersebut baru terjadi sepanjang usia dirinya menjadi warga pesisir pantai, dan pihaknya berharap hal itu tidak akan terjadi yang lebih terpuruk lagi.
"Mudah-mudahan ini yang terahir dan bukan tsunami yang bisa menumpas seluruh warga disekitar pantai,"pinta Waryanto.
Sementara itu, Kuwu Limbangan Nuradi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, pihaknya akan menyampaikan dan membuat laporan kejadian tersebut kepada Bupati Indramayu melalui Camat Juntinyuat sebagai antisipasi penanggulangan bencana yang harus disampaikan
kepada pimpinan dan Muspika setempat.
"Ini murni bencana alam, saya tekankan kepada seluruh warga agar tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang sangat buruk saat ini,"tuturnya.
Pihaknya berharap, peristiwa tersebut mendapat perhatian Pemkab Indramayu untuk dapat memberikan solusi dan pemecahan penanggulangan masalah bencana tersebut.
"Lebih lebih, adanya monitoring langsung terhadap korban puluhan rumah yang terendam banjir air laut pasang tersebut,"pungkasnya.
Sementara berdasar informasi dan pantauan Cuplik.com ke rumah salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, yang rumahnya mengalami kerusakan parah akibat hempasan air pasang pada Kamis 7/8 kemarin, sang pemilik rumah mengaku belum mendapatkan bantuan apa apa baik dari pemda maupun muspika setempat.
“rusak semua, kami belum terima bantuan apa apa dari pemerintah baik Kuwu. Camat, dan maupun dari Bupati”.ucap salah satu warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah.