Perwakilan partai dari PKB, M Solihin dan NasDem, Junaedi (keduanya anggota dewan terpilih 2014-2019) mendatangi kantor Sekwan Indramayu pada Sabtu (9/8/14) untuk mengajukan surat yang sudah resmi ditandatangani oleh ketua partai masing-masing, isinya penolakan tempat pelantikan dewan di Pendopo pada 12 Agustus 2014.
"Saya hanya perwakilan dari partai kami, untuk mengantarkan surat ini," ujar perwakilan dari PKB, M Solihin saat mengantarkan surat di kantor Sekwan DPRD Indramayu.
Menurutnya, pelantikan yang sakral ini mestinya Sekwan melihat ini adalah start awal, karena DPRD adalah lembaga politik, sehingga harus melihat etika politik.
"Kami tidak mau dibayang-bayangi persepsi publik," jelasnya.
Atas pengiriman surat resmi itu, pihak PKB dan NasDem akan menunggu respon selanjutnya hingga Senin (11/8) mendatang.
"Kita menunggu hari senin, merepon tidak surat kita. Nanti kita serahkan ke DPC," tandasnya.
Sementara, pihak panitia, Sekretaris DPRD Indramayu, Sri Wulaningsih menerima surat yang ajukan PKB dan NasDem. Namun, menurutnya hal itu tidak akan membuat keputusan berubah, pasalnya Sekwan hanya bagian kecil panitia dari pelaksanaan pelantikan tersebut.
"Kami terima surat ini. Yang jelas tempatnya tetap di pendopo. Ini acara sakral, kepanitian ini tingkat pemerintahan daerah. Kami hanya bagian kecil di dalamnya. Melibatkan banyak unsur di pemerintah daerah," jelas Wulan.
Wulan menerangkan, sebelumnya proses tersebut memang diajukan oleh Sekwan dengan mengajukan ijin ke bupati Indramayu.
"Memang tempat di pendopo itu usulan kami, Melalui sekda usulan itu dibahas. Dan dibentuk kepanitiaan," tandasnya.