Cuplik.Com - Indramayu – Bertempat di Aula Kepandean, Sabtu, 23/8/2014 malam. Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Korwil Indramayu mendampingi rintisan pembentukan koperasi berbadan hukum pada masyarakat kepandean Indramayu.
Koperasi yang disepakati anggotanya bernama "KAMI Jaya Mukti" ini, berawal dari program PUAP yang diberikan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kepandean. Dari 11 kecamatan yang di berikan dana PUAP, Gapoktan Kepandean termasuk Desa yang mendapat penilaian paling baik dilihat dari kelancaran program.
Karena prestasinya itu, dimana pemerintah mengucurkan dana sebesar 100 juta kepada Gapoktan Kepandean yang berkembang menjadi 130 Juta dan untuk membantu semakin berkembangnya program PUAP ini. Pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Kab. Indramayu ini, berharap agar Gapoktan Kepandean mampu menjadi Gapoktan Percontohan yang bisa mengembangkan modal awal yang diberikan pemerintah.
Manajer Koperasi KAMI Jaya Mukti, Darpan Emon menuturkan, koperasi tersebut diantaranya membidangi Simpan Pinjam dan Pertanian, diakuinya Gapoktan "SRI JAYA MUKTI" Kepandean merupakan satu satunya Gapoktan yang telah sukses melaksanakan program PUAP, dari kementrian pertanian yang akan membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) berbadan hukum Koperasi.
“Gapoktan Sri Jaya Mukti di Kepandean ini merupakan satu satunya gapoktan yang telah sukses melaksanakan program PUAP dari kementrian pertanian dan akan membentuk Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A yang berbadan hukum Koperasi”.Ungkap Darpan, Kepada Cuplik.com, pada Minggu, 24/8/2014 malam.
Sementara, Sekjen KAMI, Nanang Hasan Susanto kepada Cuplik.com mengatakan, bahwa petani yang mampu mengkomunikasikan diri dan bersama sama membangun kemandirian ekonomi adalah petani modern yang diharapkan mampu menjadi pelaku sejarah. Berjalanya program Gapoktan Pekandangan ini juga diharapkan menjadi inspirasi Gapoktan Gapoktan yang lain, sehingga produktifitas Bangsa khususnya Indramayu di sektor pertanian dapat meningkat.
“Petani yang mampu mengkomunikasikan diri dan bersama sama membangun kemandirian ekonomi adalah petani modern yang diharapkan mampu menjadi pelaku sejarah”.Ujar Nanang
Ditambahkannya, hal ini berdasarkan anggapan, bahwa negara yang kuat adalah negara yg memperhatikan masalah pangan, karena ia merupakan kebutuhan paling pokok umat manusia.
Nanang mencontohkan, Jerman yang dikenal sebagai negara dengan perkembangan teknologi yg sangat maju sekalipun, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang diperolehnya, 60% berasal dari pertanian.
Pada kesempatan yang sama, Sri Wahyuni, PPL Kepandean juga mengatakan, bahwa kultur budaya Bangsa Indonesia yang menganggap petani sebagai pekerjaan yang kotor, tradisional dan karenanya memalukan merupakan budaya yang harus dilawan. Karena menjadi petani adalah pekerjaan mulia karena menyiapkan sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok umat manusia.
“Menjadi petani adalah pekerjaan mulia karena menyiapkan sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok”.tutur Sri Wahyuni, pada kesempatannya dalam program pembentukan koperasi tersebut, Sabtu 23/8/2014 malam.
Pantauan Cuplik.com, dalam Kegiatan rintisan pembentukan koperasi berbadan hukum tersebut dihadiri oleh PPl Kepandean Sri Wahyuni, BPP Kecamatan, Wawan, Lurah Kepandean Agus Sutadi,SE, Ketua dan Sekretaris KAMI Korwil Indramayu, dan anggota Gapoktan yang terdiri dari masyarakat Desa Kepandean, Bojong Sari dan Karang Malang.
