Cuplik.Com - Indramayu - Antrean panjang pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU) di Indramayu kota dan sekitarnya, akibat kelangkaan BBM bersubsidi hal ini, menjadi catatan sejarah baru dan menjadi perbincangan kalangan masyarakat terhadap daerah pengolahan minyak terbesar di
asia tenggara dan pusat
distribusi BBM, tetapi bisa mengalami kelangkaan hingga ditingkat eceran.
Pantauan Cuplik.com, dibeberapa SPBU wilayah Indramayu sejak pagi hari antrian masyarakat dan pengendara kendaraan tidak kurang dari 200 meter, bahkan sempat terjadi penyanderaan tanki pengangkut solar di SPBU Tegalurung Balongan, namun massa dapat dikendalikan aparat kepolisian setempat.
"Tadi sekitar jam 08.00, ada tanki masuk ke SPBU diserbu dan hendak disandera masyarakat, namun setelah diakui isinya solar, akhirnya kendaraan tersebut bisa lolos dari kepungan masyarakat,"ujar sumber kepada wartawan, pada Minggu(23/8) dilokasi SPBU.
Menurutnya, setelah diketahui bahwa kendaraan tanki tersebut mengangkut solar, massa kemudian berhenti menyandra dan pihak aparat kepoolisianpun berhasil mengeluarkan kendaraan yang sudah terjebak ditengah-tengah ratusan warga yang membutuhkan premiun jenis bersubsidi tersebut.
Sementara itu, salah satu petugas SPBU Rambatan Wetan mengaku belum istirahat sejak Jumat kemarin untuk melayani ribuan masyarakat yang mengantri untuk mendapatkan premium, pihaknya juga mengakui bahwa pasokan BBM jenis premium saat ini mengalami pengurangan, namun anehnya dua hari kemarin yakni pada hari Jumat dan Sabtu kemarin SPBU tersebut tidak mendapatkan pasokan dari Pertamina sehingga berdampak pada penumpukan antrian kendaraan dan warga.
Menanggapi kondisi terkini terhadap kelangkaan BBM, External Relation PT.Pertamina MOR III, Mila Suciyani mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan pengendalian BBM bersubsidi di semua SPBU, namun dari lapangan diperoleh info bahwa masyarakat mengira akan terjadi kenaikan harga premium sehingga terjadi panik, maka pihaknya menegaskan bahwa mengenai informasi kenaikan tersebut tidak benar.
"Sampaikan kepada masyarakat, bahwa informasi kenaikan harga BBM tidak benar, yang ada adalah pengendalian volume penjualan BBM bersubsidi agar kuotanya bisa mencukupi hingga ahir tahun ini,"tuturnya ketika dihubungi melalui sambungan ponselnya.
Seperti diketahui bersama, lanjutnya bahwa berdasarkan Undang Undang nomor 12 tahun 2014, kuota BBM bersubsidi dikurangi dari 48 juta KL menjadi 46 KL, maka PT.Pertamina sebagai operator harus patuh terhadap amanat Undang Undang dan Intruksi Pemerintah agar kuota tidak melebihi dari jumlah yang telah ditetapkan pada tahun 2014 ini.
Ia juga membantah, jika pengurangan pasokan BBM jenis premium bersubsidi hanya diberlakukan diwilayah 3 Cirebon, menurutnya hal itu diberlakukan diseluruh SPBU di Indonesia.
"Didaerah lain sudah berlaku, hanya mungkin pengurangannya tidak sekaligus, tetapi bertahap sehingga tidak terjadi panik,"imbuhnya.
diakui Mila, Ia juga sudah menambah pasokan premium dan petramax untuk wilayah 3 Cirebon sejak malam kemarin yakni pada malam Minggu 23/8/2014 kemarin. Hal itu dilakukan untuk bisa meredam kondisi yang terjadi serta memberikan pelayanan atas pengaduan yang disampaikan.
"Harusnya 1-2 hari kedepan sudah normal, dan kondisi masyarakat tidak panik, jika pasokan tidak normal bisa desak kami,"imbuhnya.
Sementara secara terpisah, Ciko Wahyudi.AR, Manajer Pemasaran Pertamina Unit 3 Cirebon mengatakan pihaknya terus melakukan distribusi pasokan ke seluruh SPBU sejak malam kemarin, dan dirinya menjamin kondisi seperti saat ini akan semakin membaik.
" Masyarakat tidak usah khawatir dengan keadaan BBM di masing masing SPBU, karena pengiriman dari kami sudah lebih dari normal,"tulisnya dalam pesan singkat.
Sementara itu, Asda II Bidang Perekonomian Setda Indramayu, H.Wahidin mengatakan pihaknya berharap PT.Pertamina tidak membebani. Dan menyengsarakan rakyat atas kondisi yang terjadi di beberapa SPBU, akibat susahnya mendapatkan BBM, pemkab juga lanjutnya tidak memiliki kewenangan dan intervensi terkait masalah itu, karena merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Sementara itu, berdasar pantuan di lokasi SPBU jalan Sudirman, Jalan Yos Sudarso Indramayu masih tampak antrian kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang sedang memburu BBM jenis premium, bahkan dengan sangat terpaksa masyarakat juga harus membeli petramax walaupun dijatah minimal pembelian 200 ribu untuk roda empat dan 50 ribu bagi masyarakat dab roda dua.