Cuplik.Com - Sumber - Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri Cirebon Girang I, Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi permen semprot yang dibeli dari tukang jajanan di depan sekolah mereka.
Salah Satu di antara korban, Bintang (11) bahkan sempat dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat RS Sumber Hurip, karena kondisinya cukup parah akibat riwayat penyakit maag yang dideritanya.
Wali Kelas 3 SDN Cirebon Girang Tusiyem mengatakan, gejala keracunan mulai diperlihatkan sejumlah siswa Kelas 2 dan Kelas 3 pada saat jam istirahat sekitar pukul 09.00 WIB. Tusiyem memergoki mereka tengah muntah-muntah di sungai yang tak jauh dari sekolah.
"Awalnya hanya empat siswa yang muntah di sungai, mereka langsung saya bawa ke Puskesmas terdekat sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit," katanya saat mendampingi salah seorang siswanya di RS Sumber Hurip.
Tusiyem membenarkan bahwa permen semprot yang dikonsumsi para siswa diduga kuat sebagai penyebab gejala keracunan tersebut. Soalnya, puluhan siswa lain yang juga mengonsumsi permen itu, mengalami gejala yang sama secara beruntun saat jam pelajaran berlanjut dan sepulang sekolah. Secara keseluruhan, Tusiyem mengklaim ada sekitar 36 siswa kelas 2 dan 3 yang mengalami gejala keracunan.
Menurut Tusiyem permen yang dikonsumsi para siswa berupa cairan berasa manis dan asam berwarna kuning yang dikemas dalam tube kecil mirip kemasan obat asma atau minyak angin aroma terapi.
"Sejumlah siswa membeli permen itu seharga Rp 1.000 per tube. Tidak hanya mereka, teman-temannya yang mencicipi satu semprotan pun mengalami mual-mual," ujarnya.
Dokter jaga IGD RS Sumber Hurip, dr. Puspita Desi Sugiarto membenarkan bahwa permen tersebut menjadi penyebab gejala keracunan pada siswa SD itu. Soalnya, sebagian besar siswa yang muntah, mengeluarkan kembali cairan kuning seperti yang ada dalam tube kemasan permen itu.
"Kalau pun bukan cairannya, bisa saja kemasannya yang tidak steril mencemari isi kemasan dengan zat yang tidak seharusnya dikonsumsi manusia," ucapnya.
Salah seorang siswa yang menjadi korban, Nayla (10) mengatakan, permen tersebut mirip cairan sirup. Tube kemasannya memiliki tombol di bagian atas, untuk menyemprotkan cairan ke dalam mulut seperti cara mengonsumsi obat asma. Nayla sendiri hanya sempat mengonsumsi dua semprot cairan tersebut, sehingga baru merasakan gejala mual di rumah sepulang dari sekolah.
"Rasanya bercampur antara manis, asam dan manis. Jadi setelah dua semprot saya tidak mau lagi," katanya.
Dari paman Nayla, Miski (40), dilihat langsung salah satu kemasan kosong permen tersebut. Tube kecil dari plastik dengan bentuk menyerupai kemasan obat asma itu diberi label kemasan dan merek dagang "Cola Spray Pop Candy". Namun tombol semprot di bagian atas tube tersebut sudah hilang. Namun bau bekas cairan di dalamnya masih tercium cukup menyengat.
Kapolsek Talun Dhiyanto mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus keracunan massal itu. Saat ini, beberapa saksi termasuk sang penjual berinisial berinisial BIU dan pemasoknya yang berasal dari Kota Bandung. Selain itu, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa satu pak berisi 12 tube permen yang mereka jual.(PRLM)